Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

DPRD Maluku Minta BWS Bangun Talud Penahan Air di Buano Utara

×

DPRD Maluku Minta BWS Bangun Talud Penahan Air di Buano Utara

Sebarkan artikel ini

Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /var/www/vhosts/teropongnews.com/httpdocs/wp-content/themes/wpmedia/template-parts/content-single.php on line 124
Example 468x60

Ambon, TN – DPRD Provinsi Maluku meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku untuk membangun talud penahan air, untuk mencegah banjir yang setiap tahunnya selalu melanda Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Kepada Teropongnews.com, di Ambon, Kamis (12/3), Anggota DPRD Provinsi Maluku daerah pemilihan Kabupaten Seram Bagian Barat, Hatta Hehanussa mengatakan, bajir sering datang menerjang daerah tersebut, lantaran posisi desa lebih rendah dari air laut.
Dia mengaku prihatin, dengan kondisi warga di Buano Utara. Untuk itu, Hehanussa kemudian berjanji akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemrov) Maluku untuk penanganan bencana yang puluhan tahun didiamkan Pemerintah Kabupaten SBB.

Example 300x600

“Nanti persoalan ini akan saya sampaikan ke Komisi III DPRD Provinsi Maluku untuk ambil langkah-langkah kongkret, dengan mengambil langkah koordinasi dengan BWS. Saya melihat, Bupati dan DPRD setempat seperti tidak peduli dengan masalah yang dialami warga setempat,” kata dia.

Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian dari DPRD Provinsi Maluku khususnya Komisi III, agar masyarakat di daerah setempat tidak merasa dikucilkan oleh pemerintah, lantaran membiarkan banjir terus menerus menerjang wilayah itu.

Untuk diketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Maluku pekan kemarin menyebabkan ratusan rumah warga di Buano Utara, Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, terendam banjir. Akibatnya, sekitar 119 Kepala Keluarga (KK) harus menyelematkan diri dengan cara mengungsi.

Sayangnya, belum ada bantuan apa-apa dari pemerintah setempat. Banjir menerjang permukiman warga pada akhir Februari lalu. Kondisi itu semakin parah setelah Danau Amaola ikut meluap hingga ke rumah warga.

Pengungsi paling parah berada di sekitar danau berjumlah 716 orang. Mereka mengungsi setelah ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *