TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menyebut bakal menggandeng pemerintah pusat untuk menekan polusi di Jakarta.
Pasalnya, Jakarta masuk dalam 10 kota di dunia yang memiliki kualitas udara sangat buruk.
Ia pun berjanji hal tersebut akan dilakukan bilamana dirinya dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin Jakarta dalam lima tahun ke depan.
“Pasti kita akan duduk bareng (dengan pemerintah pusat),” ujar Pramono kepada wartawan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024).
Pramono menjelaskan, dari kurang lebih 4.500 armada Transjakarta hanya 200 yang sudah elektrifikasi (bus listrik).
Selain itu, sebanyak 268.274 kasus balita batuk atau kesukaran bernapas (ISPA) dan 570 kematian bayi di Jakarta, 10 persen disebabkan pneumonia sepanjang 2023. Termasuk kematian pada balita 9 persen juga disebabkan pneumonia.
Lalu, berdasarkan data dari Kemenkes, beban ekonomi untuk perawatan kesehatan sekitar 4 juta Dolar Amerika Serikat per tahun akibat polusi udara.
Pramono lantas menekankan, pemerintah pusat harus berani mengambil kebijakan untuk mencegah dampak polusi. Karena Jakarta dikepung 16 PLTU dan industri yang menyebabkan pencemaran udara.
“Selama ini mereka pakai batu bara, harusnya diubah udah engak boleh lagi pakai batu bara,” tegas Pramono.
“Pakai gas atau pakai pembangkit listrik tenaga surya,” sambungnya.
Lebih lanjut, Politisi PDI Perjuangan itu meyakini, jika Jakarta terbebas dari PLTU dan industri secara otomatis akan menekan angka polusi di Jakarta.
“Kalau itu dilakukan (pemakaian gas dan pembangkit listrik tenaga surya) pasti tekanan polusinya akan turun,” katanya lagi.
Sekadar informasi, selain dari PLTU dan industri pencemaran udara di Jakarta juga disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor yang berjumlah 23 juta unit. Serta 75 juta perjalanan orang tiap hari di dalam dan keluar masuk Jakarta, 74 persen menggunakan kendaraan pribadi berdasarkan data dari RITJ tahun 2023.***