Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Langkah Berani Hendrik Mahuse-Riduwan Siapkan Program 1 Desa 4 Miliar Rupiah

×

Langkah Berani Hendrik Mahuse-Riduwan Siapkan Program 1 Desa 4 Miliar Rupiah

Sebarkan artikel ini
Pasangan MARI nomor urut 3, Hendrikus Mahuze dan H Riduwan
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Calon Bupati dan Wakil Bupati Merauke Nomor Urut 3, Hendrikus Mahuse dan Haji Riduwan dengan mengusung visi ‘Merauke Maju dan Sejahtera Berbasis Potensi Lokal’ dan 7 misi utama percepatan pembangunan, tampil dalam Pilkada Kabupaten Merauke 2024.

Pasangan yang disingkat MARI ini diusung dan didukung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Example 300x600

Majunya Hendrikus Mahuse dan Riduwan dalam Pilbup Merauke 2024, tidak lain untuk melakukan percepatan pembangunan Kabupaten Merauke agar bisa terwujudnya masyarakat Merauke yang maju dan sejahtera.

Karena itu, Mahuse-Riduwan (MARI) secara matang telah menyiapkan sejumlah program unggulan guna mencapai visi dan misi pembangunan Kabupaten Merauke lima tahun ke depan.

Satu langkah berani dari kandidat ini ialah siap mengucurkan dana segar untuk setiap desa/kampung sebesar Rp 4 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten.

Kabupaten Merauke sendiri terdiri dari 22 distrik, 179 kampung dan 11 kelurahan. Apakah sanggup anggaran daerah Merauke? Tentu masyarakat bertanya. Sebagai gambaran, APBD Merauke tahun anggaran 2024 sebesar Rp2,5 triliun.

“Kami siapkan anggaran untuk satu kampung sebesar Rp4 miliar. Kenapa kami berani membuat program ini, karena kami sudah hitung. Saya pernah mengelola anggaran Kabupaten Merauke, sehingga untuk hitungan anggaran sangat paham betul,” kata Hendrik Mahuse kepada masyarakat dalam kampanye di Distrik Eligobel.

Sesuai jadwal yang dikeluarkan KPU Kabupaten Merauke, pasangan nomor Urut 3 Hendrikus Mahuse dan Riduwan melakukan kampanye perdana dengan metode tatap muka di Distrik Elikobel, Ulilin dan Muting dari 30 September hingga Rabu 2 Oktober 2024.

“Itu [1 kampung Rp4 miliar] di luar alokasi dana desa (ADD) dari pemerintah pusat dan alokasi dana kampung (ADD) pemerintah daerah. Dari Rp4 miliar itu, 2 miliar untuk pembangunan infrastruktur, 1 miliar untuk masyarakat orang asli Papua, dan 1 miliar lagi untuk pembangunan sektor lainnya di kampung,” sambung Hendrik Mahuse.

Dengan menggelontorkan anggaran yang besar, dua figur ini berkomitmen mengubah paradigma pembangunan yang selama ini terjadi, di mana pembangunan cenderung dari kota ke kampung. Jika terpilih, keduanya ingin melaksanakan program dan kegiatan pembangunan Pemerintah Kabupaten Merauke dari kampung ke kota. Di mana masyarakat bukan lagi sebagai obyek pembangunan, tetapi menjadi subyek yang berperan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan.

“Dengan dana Rp4 miliar ini, khusus untuk infrastruktur jalan, jembatan dan lainnya itu tidak lagi dikerjakan oleh pihak ketiga, yakni kontraktor. Tapi dilakukan swakelola, masyarakat sendiri yang merencanakan dan mengerjakannya, sehingga uang itu kembali ke masyarakat,” ujar dia.

Selain program 1 kampung Rp4 miliar, pasangan MARI juga menyiapkan Program Gerakan Percepatan Pembangunan Kampung atau Gapura dengan anggaran sebesar Rp250 juta untuk setiap kampung.

“Untuk kepala kampung kita naikkan gajinya menjadi Rp5 juta per bulan plus operasional Rp5 juta juga. Untuk sekretaris kampung kita naikkan menjadi Rp4,5 juta. Begitupun untuk aparat kampung lainnya, Bamuskam dan linmas,” tutup Hendrik Mahuse.

Sementara Calon Wakil Bupati Merauke, Haji Riduwan menambahkan bahwa untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Kabupaten Merauke, mereka akan mendekatkan pasar ke wilayah-wilayah pertanian yang jangkauannya cukup jauh dari kota, seperti Distrik Elikobel, Muting dan Ulilin. Hal itu untuk memudahkan petani dalam memasarkan hasil pertaniannya.

“Pemerintah punya program untuk meningkatkan ekonomi rakyat. Persoalan pasar menjadi masalah di tiga distrik ini, sehingga kita akan siapkan pasar untuk hasil buah. Akan dibangun sentra pasar khusus buah-buahan, jadi masyarakat tidak perlu buang biaya banyak untuk jual hasil ke kota, nanti semuanya kumpul di pusat pasar khusus buah-buahah dan pedagang dari kota akan datang belanja disini,” kata Riduwan.

Di bidang sosial budaya, pasangan MARI berkomitmen untuk mendorong peningkatan lembaga keagamaan, termasuk membangun rumah ibadah dan mendorong kesejahteraan para guru agama atau pekerja di bidang keagamaan. Sementara untuk masyarakat adat, pasangan MARI berkomitmen menuntaskan berbagai persoalan yang berikatan dengan tanah ulayat, memproteksi dan meningkatkan seni dan budaya lokal.

Example 300250
Example 120x600