TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk atau SBI melaporkan kinerja keuangan semester I tahun 2024 dengan mencatat pendapatan sebesar Rp5,42 triliun dan membukukan laba bersih senilai Rp163,5 miliar.
Adapun total volume penjualan SBI pada semester I 2024 mencapai 6,3 juta ton serta EBITDA tercatat sebesar Rp793,7 miliar.
“Beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp4,46 triliun dan laba bruto sebesar Rp961,8 miliar,” kata Direktur Utama SBI Asri Mukhtar dalam rilis resmi SBI dikutip di Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Asri berujar, SBI terus melakukan upaya-upaya untuk memperkuat fundamental dan memberi nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan di tengah tantangan industri tahun ini.
Seperti, kata Asri, melalui pembagian dividen senilai Rp268,3 miliar kepada para pemegang saham, hingga sinergi dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG selaku induk usaha perusahaan dalam penyediaan produk bahan bangunan inovatif dan ramah lingkungan untuk berbagai proyek pembangunan infrastruktur dan perumahan di Indonesia.
“Nilai (dividen) tersebut naik 6,59% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp251,7 miliar. Keputusan pembagian dividen telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) SBI pada Jumat, 31 Mei 2024,” kata Asri.
Asri melanjutkan, semester I tahun 2024, SBI mampu melalui tantangan karena keberhasilan Perusahaan dalam melaksanakan berbagai program efisiensi pada pengelolaan operasional dan finansial.
Meskipun dihadapkan dengan sejumlah tantangan berat, kata Asri, Perseroan berhasil mempertahankan laba positif dari upaya efisiensi, inovasi, dan penguatan sinergi bersama SIG sebagai induk usaha.
“Serta Taiheiyo Cement Corporation yang menjadi mitra strategis kami,” tutur Asri Mukhtar.
Tak hanya diwarnai kondisi oversupply dan situasi geopolitik dunia yang mempengaruhi harga komoditas dan inflasi, tantangan industri semen domestik di paruh pertama tahun ini turut dipengaruhi oleh musim hujan di kuartal pertama.
“Dan banyaknya hari libur pada kuartal II yang menjadi konteks capaian target kinerja keuangan sepanjang paruh pertama tahun ini,” katanya.
Menurut dia, secara historis, permintaan pasar pada semester II lebih tinggi dari semester pertama, terutama karena cuaca sudah memasuki musim kemarau yang ideal untuk melaksanakan pembangunan atau perbaikan.
“Karena itu, SBI optimis dapat mempertahankan kinerja positif pada semester II 2024,” tegasnya.