TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Sastrawan Goenawan Mohamad (GM) berpendapat, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep tidak peka terhadap kondisi Indonesia yang tengah memanas dengan lahirnya aksi demonstrasi besar-besaran di sejumlah daerah, pasca-DPR RI melalui Badan Legislasi (Baleg) hendak merevisi UU Pilkada.
Sebagai informasi, DPR sempat memberi sinyal akan menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal batas usia dan presidential thresold pemilihan kepala daerah, dengan mengebut rapat Baleg DPR RI yang kentara pro pada eksekutif.
“Kaesang, ketua PSI, tak menunjukkan kepekaan — apalagi kepedulian — kepada keadaan tanah air yang panas oleh kemarahan rakyat,” kata dia melalui akun x @gm_gm dikutip di Jakarta, Jumat (23/8/2024).
Menurut Goenawan Mohamad, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyalahgunakan kekuasaan untuk melanggengkan politik dinasti, di mana teranyar Kaesang Pangarep dikabarkan tengah diusung oleh partai politik untuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng).
“Ayahnya terang-terangan menggunakan segala cara untuk menegakkan dinasti di Indonesia — dan memberi Kaesang jabatan tinggi,” ujarnya.
Terlebih, kata wartawan senior Tempo itu, di sisi bersamaan saat rakyat sedang marah, Kaesang bersama istrinya Erina Gudono malah enak berlibur naik jet pribadi dengan biaya mahal ke Amerika Serikat (AS).
“Ketika orang banyak protes, Kaesang, ketua PSI, dengan enak naik pesawat jet pribadi bersama isterinya ke Luar Negeri,” kata GM.
Menurut dia, sifat sombong itu akan berujung pada malapetaka.
“Jumawa dan takabur itu jalan menuju jatuh,” kata GM.
Dalam kicauan berbeda, GM mengaku selalu berharap, tiap saat ada pergantian presiden, dirinya bisa membicarakan kenangan yang baik tentang RI-1 yang baru.
“Agar bisa berharap yang baik untuk presiden yang akan datang. Dengan demikian ada optimisme tentang Indonesia,” tuturnya.
Dia mengaku menyesal terlalu berharap lebih dengan sosok Joko Widodo, yang belakangan terang-terangan “menghalalkan” nepotisme.
“Tahun lalu saya berharap demikian untuk Jokowi. Tapi dia meninggalkan legasi yang buruk. Nepotisme,” kata Goenawan Mohamad.