BeritaDaerah

Wabup Merauke Sebut Judi Online Adalah Penyakit Orang yang Punya Uang

×

Wabup Merauke Sebut Judi Online Adalah Penyakit Orang yang Punya Uang

Sebarkan artikel ini
Apel bulanan Korpri Pemkab Merauke, Papua Selatan

TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Dalam apel bulanan Korpri Pemkab Merauke, Seni (01/7/2024) Wakil Bupati Merauke, H. Riduwan menyebut, Judi Online adalah penyakit orang yang punya uang.

Hal ini disampaikannya sebagai bentuk penegasan kepada anggota Korpri yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat dalam permainan Judi Online karena dianggap sebagai bentuk pelanggaran manajemen keuangan keluarga.

“Akhirnya kalau rekening sudah kosong bawaannya jadi malas bekerja. Kita kalau mau maju kalau mau kaya jangan pernah ada judi. Karena itu para kepala dinas diharapkan tidak mempermudah ASN dalam mengambil kredit di bank, harus dihitung dulu,” tegas Wabup dalam arahannya di Lapangan Kantor Bupati Merauke.

Wabup menambahkan, dirinya mendapat informasi kalau selain pengusaha, ibu rumah tangga, anggota ASN juga ada yang main slot judi. Judi Online adalah permainan yang dilakukan menggunakan uang sebagai taruhan dengan ketentuan permainan serta jumlah taruhan yang ditentukan oleh pelaku perjudian online serta menggunakan media elektronik dengan akses internet sebagai perantara.

Untuk itu, sebagai pimpinan Wabup Merauke ingatkan aparatur sipil negara berhenti berurusan atau berhenti dalam permainan perjudian apapun karena itu akan membawa petaka bagi orang tersebut dan keluarga.

Berikut diimbau pula pelaksanaan Pilkada 2024 semakin dekat, anggota ASN terikat dengan aturan untuk tetap menjaga netralitas. Boleh mendengarkan kampanye tetapi tidak terlibat sebagai tim sukses atau tim kampanye, apa lagi memposting foto ke media sosial.

Ia juga menginformasikan bahwa Kabupaten Merauke lagi-lagi menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK Papua atas laporan keuangan Pemerintah daerah tahun 2023. Ini menjadi kebanggaan karena Merauke sudah 9 kali menerima WTP, namun di balik itu, bukan berarti tidak ada kesalahan atau kekurangan. Untuk itu ia kembali mengingatkan agar ASN lebih hati-hati, serius dan terus belajar agar laporan pengelolaan keuangan sesuai dan tepat sasaran.