TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Kampung nelayan Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya dengan tegas menolak aksi 1 Juli 2024 yang mengatasnamakan orang Papua ingin merdeka.
Yohana Marini menegaskan pihaknya tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tersebar bahwa Tanggal 1 Juli diperingati sebagai hari kemerdekaan Papua. Menurutnya Papua adalah NKRI dan itu harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar.
“Khususnya ditanggal 1 Juli ini kami tidak terpengaruh dengan apapun, tapi kami nyatakan bahwa kami khusus orang Papua dan yang ada di tanah Papua, kami tetap harga mati NKRI itu,” tegasnya Ketua RW 02 Kampung Nelayan Malawei, Yohana Marini.
Aksi NKRI harga mati ini di balut dengan pengobatan gratis dan pembagian sembako yang di lakukan oleh lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua Barat Daya bersama Puskesmas Malawei.
Senada, ketua LMA Papua Barat Daya, Fatra Muhammad Soltief mengatakan, pihak LMA telah merencanakan kegiatan ini sejak lama.
Di momen 1 Juli ini, Kita Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Provinsi Papua Barat Daya, Mengadakan bakti sosial dan pengobatan masal, sekaligus kami mengajak seluruh warga masyarakat, Untuk tidak mudah terpengaruh terhadap berita-berita hoax yang saat ini beredar ke masyarakat, khususnya tanggal 1 Juli.
“Oleh sebab itu saya selaku Ketua LMA Papua Barat Daya berharap Warga Masyarakat jangan cepat terpengaruh berita – berita hoax diluar sana,” ucap
Soltief mengajak semua Lapisan masyarakat kota Sorong untuk sama sama menjaga kamtibmas dan toleransi sesama suku papua dan Nusantara di Tanah Malamoi yang kita cintai.
“Masyarakat orang asli papua juga diharapkan jadi fungsi kontrol terhadap semua pembangunan yang selama ini Pemerintah Pusat turunkan ke tanah Papua., Ucap Fatra Soltief, Senin (01/07/2024)
“Mari kita jaga Kamtibmas, perkuat persatuan dan kesatuan dan taruh dalam hati kita, itu yang kita dorong saat ini ke masyarakat bagaimana kami khususnya masyarakat orang asli Papua ini dapat menjadi fungsi kontrol terhadap pembangunan yang saat ini pemerintah pusat turunkan ke, program-program yang saat ini turunkan ke tanah Papua, khususnya di Kota Sorong. Jadi jangan kita tinggal diam, mari ambil peran, kita berperan, berbagi peran, untuk menjadi fungsi kontrol terhadap jalannya roda pembangunan di atas tanah ini” ujarnya.
Sasaran bakti sosial sendiri di fokuskan untuk warga masyarakat kampung nelayan yang ada di kompleks pelabuhan rakyat Kota Sorong Papua Barat Daya. pungkasnya.