BeritaDaerah

Plt Kadis DPMK Raja Ampat Resmi Tutup Pelatihan Penggunaan Aplikasi Monev

×

Plt Kadis DPMK Raja Ampat Resmi Tutup Pelatihan Penggunaan Aplikasi Monev

Sebarkan artikel ini
Plt Kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Raja Ampat, Abner Sanoy, Foto Hizkia/TN

TEROPONGNEWS.COM, WAISAI – Plt Kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Raja Ampat, Abner Sanoy, SE, MM resmi menutup rangkaian kegiatan pelatihan penggunaan aplikasi Monev (Monitoring dan Evaluasi) untuk fasilitator dan kader program TEKAD di Kabupaten Raja Ampat, Kamis, (25/6/2024).

Kegiatan pelatihan penggunaan aplikasi Monev (Monitoring Evaluasi) yang digagas Kementerian Desa PDTT melalui Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) berlangsung selama tiga hari yang dimulai dari Selasa – Kamis (25-27 Juni 2024) bertempat di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat.

Dijumpai usai penutupan pelatihan, Plt. Kepala Dinas pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Raja Ampat, Abner Sanoy, SE, MM mengatakan pemerintah daerah tidak menutup diri terhadap sebuah kemajuan kebijakan pusat terhadap daerah.

Abner Sanoy menjelaskan Program TEKAD di Raja Ampat saat ini fokus pada 19 Kampung dan 6 Distrik untuk saat ini, karena uji coba awal DPMK hanya melaporkan 19 Kampung dan 6 Distrik di Raja Ampat.

Pemerintah daerah sangat mengapresiasi pemerintah pusat dengan kehadiran program TEKAD dapat merubah tata cara pelaporan dari manual menjadi transformasi melalui aplikasi monitoring dan evaluasi (Monev).

“Aplikasi ini sangat menunjang teman-teman yang ada di Kabupaten, Distrik dan Kampung dalam kaitannya dengan melaporkan kegiatan yang mereka lakukan di tingkat bawah dalam bentuk aplikasi,” kata Abner Sanoy.

Menurutnya pelatihan selama tiga hari terkait penggunaan aplikasi Monev sangat bermanfaat dan berarti bagi pengurus TEKAD itu sendiri dalam hal ini meminimalisir kegiatan di lapangan.

Sasaran program TEKAD di Raja Ampat sejak kehadirannya Tahun 2021 adalah untuk meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat kampung. Sejauh ini program TEKAD berhasil di Raja Ampat, contohnya Kampung Warimak ada budidaya kepiting bakau yang jual sampai ke Bali.

“Jadi pemerintah daerah berharap, ke depannya bukan hanya 19 Kampung, namun 117 Kampung di Raja Ampat bisa ikut dalam Program TEKAD,” ujar Plt Kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Raja Ampat.

Sementara itu, Heru Prasetyo Koordinator Program TEKAD Wilayah Raja Ampat mengatakan program TEKAD pada prinsipnya adalah untuk membangun ekonomi di tingkat kampung dengan tujuan utamanya adalah pengembangan ekonomi kampung.

Sebelumnya tim program TEKAD langsung melakukan kunjungan ke beberapa kampung di Raja Ampat yang menjalankan program TEKAD guna melihat secara langsung kondisi atas pelaksanaan program TEKAD di Raja Ampat.

Dari hasil turun langsung ke kampung, Heru Prasetyo menjelaskan program TEKAD merupakan program baru di Raja Ampat sehingga membutuhkan peran pemerintah daerah dan semua stakeholder guna mengakomodasikan segala hal yang menjadi program TEKAD di Kampung.