TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Pertemuan antara Penjabat Gubernur Provisi Papua Selatan, Apolo Safanpo bersama pemilik perusahaan dan beberapa marga pemilik ulayat di Asiki Kabupaten Boven Digoel mengedepankan pembahasan mengenai plasma pada area perkebunan.
Pasalnya, dalam pertemuan yang menghadirkan PT. Tunas Sawa Erma Grup dan Korindo Group pada Rabu (19/6/2024), pemilik ulayat melakukan protes atas plasma yang selama ini dibagi perusahaan melibatkan banyak marga dalam satu plasma sehingga terjadi ketidakharmonisan antar marga tersebut dalam mengelola plasma.
“Sehingga mereka ingin supaya setiap marga diberikan plasma sendiri-sendiri sesuai dengan tanah marganya. Dan untuk ke sana, prosedurnya mereka harus punya Hak Guna Usaha (HGU) sendiri, tidak bisa langsung disetujui atau dilaksanakan, tapi harus melalui proses yang panjang lagi,” terang Apolo Safanpo kepada wartawan di Merauke, Kamis (20/6/2024).
Untuk itu, menurut Apolo harus ditelaah secara baik sebab ada hal teknis yang harus ditangani secara arif dan bijaksana agar tidak ada yang dirugikan. Meski demikian, dua perusahaan ini beserta anak perusahannya selama ini aktif menjalankan program CSR yaitu tanggung jawab sosial yang disebut corporate social responsibility (CSR) untuk lima bidang yakni pendidikan, kesehatan, sosial ekonomi, lingkungan hidup, dan infrastruktur.
Pemilik ulayat maupun warga di wilayah itu mengakui bahwa perusahan memang menjalankan lima program CSR yang disebutkan, walau masih ada beberapa yang perlu ditindaklanjuti. Selanjutnya, pemerintah akan mendorong hal-hal yang diminta dalam pertemuan itu agar hak-hak marga maupun masyarakat sekitar perusahaan terpenuhi.
“Dengan dialog seperti ini tujuannya kita mencari persamaan persepsi, mana hal yang sudah bagus kita pertahankan, yang masih kurang kita tingkatkan dan yang belum dilakukan kita dorong segera dilakukan,” tutup Apolo.