BeritaBudaya

Tarian Cakalele Meriahkan Peringatan HUT Pattimura ke-207 di Sorong

×

Tarian Cakalele Meriahkan Peringatan HUT Pattimura ke-207 di Sorong

Sebarkan artikel ini
Pertunjukan Tarian Cakalele yang dibawakan oleh pemuda-pemudi Amarima Hatuhaha Sorong Raya. (Foto:Mega/TN).

TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Amarima Hatuhaha Sorong Raya menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pattimura ke-207, Rabu (15/5/2024) di Alun-alun Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Tanggal 15 Mei biasanya diperingati untuk mengenang jasa pahlawan Maluku Thomas Matulessy atau Patimura yang berjuang melawan dan mengusir penjajah dari Maluku.

Peringatan HUT Pattimura ke 207 kali ini diiringi dengan Tarian Cakalele, pawai obor, dan tari lenso khas Maluku oleh pemuda-pemudi Amarima Hatuhaha Sorong Raya.

Perayaan HUT Pattimura ke 207 di alun-alun Aimas ditandai dengan penyalaan obor. (Foto:Mega/TN)

Tarian Cakalele menjadi pusat perhatian dalam acara tersebut, di mana tarian yang dilakukan oleh pria dan wanita itu tampak sangat sakral. Penari yang menggunakan kostum berwarna warna merah tersebut dilengkapi dengan senjata seperti parang dan salawaku.

Penari terlihat bergerak dengan penuh semangat, serta berteriak seperti kesurupan yang menampakkan kesan menyeramkan, telebih saat penari unjuk kebolehan kebal terhadap senjata tajam.

Atraksi Tarian Cakalele oleh pemuda Hatuhaha. (Foto:Mega/TN).

Salah satu tokoh adat Amarima Hatuhaha, Ateng Noya mengatakan bahwa Amarima Hatuhaha membawahi lima kampung/negeri adik kakak, Pelauw, Kailolo, Kabau, Rohomoni dan Hulaliu.

“Cakalele ini asalnya dari Hulaliu, dan yang buat mereka kebal dengan senjata itu kita panggil kita punya moyang dari sana. Kalau selesai dari sini, baru saya pulangkan dengan bahasa/ritual kami,”ujar Ateng Noya.

Menurutnya, tarian Cakalel tersebut menjadi bagian dari ekspresi nilai-nilai perjuangan, heroik, yang dimiliki dan diwarisi dari para leluhur orang Hatuhaha, yang dalam sejarahnya selalu terdepan melawan penjajah.

Sementara itu, Ketua kerukunan Hulaliu di kota Sorong, David Noya menjelaskan bahwa Thomas Matulessy mempunyai turunan ke 7 di Hulaliu.

Kitorang (kita) anak Hulaliu kalau iris badan dengan parang tajam itu tidak luka. Kalau bukan Matulessy punya orang pasti berdarah. Jadi pertunjukan cakalele ini memperlihatkan mana yang benar dan salah,”ungkapnya.

Ketua pelaksana kegiatan, Benny Taihitu, menjelaskan bahwa perayaan yang digelar hari ini karena Pattimura dianggap adalah bagian dari Amarima Hatuhaha.

“Jadi mereka merasa Pattimura berasal dari mereka, sehingga di manapun mereka berada mereka rayakan,”jelasnya.

Ia juga menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Sorong yang sudah mengizinkan Amarima Hatuhaha Sorong raya untuk memperingati HUT Pattimura ke 207 di Alun-alun Aimas.

“Walaupun Thomas Matulessy atau Pattmura hanya tergambar di uang seribu, tapi dia punya jasa cukup besar untuk kemerdekaan Republik Indonesia. Terimakasih kabupaten Sorong yang telah berkolaborasi dengan kami Amarima Hatuhaha untuk menunjukkan bahwa Maluku dan Papua itu adalah satu, yakni berasal dari Melanesia,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *