BeritaReligi

Rayakan HUT ke-39, GPI Papua Sorong-Manokwari Gelar Ibadah Syukur

×

Rayakan HUT ke-39, GPI Papua Sorong-Manokwari Gelar Ibadah Syukur

Sebarkan artikel ini
selain ibadah syukur, perayaan HUT GPI Papua Klasis Sorong-Manokwari juga ditandai dengan pemotongan kue ulang tahun. (Foto:Mega/TN).

TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua Klasis Sorong-Manokwari merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-39, yang ditandai dengan pelaksanaan ibadah syukur di halaman GPI Papua Petra Sorong, Sabtu (25/5/2024).

Perayaan syukur HUT 39 tahun ini dimaknai dengan tema “Mengkaryakan Karunia Allah, Untuk Memelihara Persaudaraan dan Menebar Kabar Baik Demi Kesejahteraan bersama” (Band. Kolose 2:7). Tema perayaan ini tentu berpadanan dengan tema sentral lima tahunan GPI Papua “Kobarkanlah Karunia Allah yang ada padamu” (2 Timotius 1:6).

Ibadah syukur tersebut turut dihadiri oleh Pj. Walikota Sorong Septinus Lobat yang diwakili oleh Amos Kareth selaku Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Keuangan, Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay, anggota DPR, dan juga Badan Pekerja Klasis Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP).

Ketua Klasis GPI Papua Sorong-Manokwari, Pdt Rudy Lekatompessy dalam khotbahnya mengajak para hadirin untuk melakukan perenungan mengenang karya para founding fathers lembaga GPI Papua yang telah berpulang.

“Di usia 39 tahun ini, GPI Papua akan terus berupaya untuk meningkatkan rasa kebersamaan, menjaga dan melestarikan persaudaraan yang rukun secara internal maupun eksternal, sehingga haparan-harapan bersama untuk GPI Papua semakin lebih baik, semakin lebih maju secara organisasi maupun secara finansial terlaksana dengan perkenaan Tuhan Yesus Sang kepala Gereja kita,”jelasnya.

Rudy juga menyampaikan apresiasi tulus kepada para majelis, jemaat, dan panitia yang dengan gigih telah melakukan banyak hal untuk menghadirkan pemaknaan mendalam pada berbagai kegiatan menyongsong HUT ke-39 hingga puncak perayaan syukuran di hari ini, 25 Mei 2024.

Ketua DAP Wilayah III Doberay Papua, Mananwir Paul Fincen Mayor dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai warga jemaat GPI, dirinya sangat berterimakasih kepada GPI yang telah mendukungnya hingga terpilih menjadi anggota DPD RI dengan perolehan suara terbanyak di Papua Barat Daya.

“Pada 1 Oktober 2024 nanti kita akan dilantik menjadi anggota DPD RI, pada posisi ini saya sebagai anak gereja juga anak adat yang direkomendasi oleh GPI, pasti selama 5 tahun saya akan perhatikan GPI,”ujar Paul.

Lebih lanjut dikatakan Paul, ada tiga persoalan mendasar yang ada di Papua Barat Daya khususnya di kota Sorong yakni kesehatan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan.

Menurutnya, hal tersebut menjadi satu pergumulan gereja. Pendeta sebagai pimpinan gereja mempunyai fungsi atau tugas pokok sebagai pelindung, pembina, penasehat, pendidik, dan pendoa. Selain mengajar dan mendidik warga jemaat, juga pastinya melihat potensi-potensi lapangan pekerjaan untuk warga Jemaat.

Sementara dalam hal pendidikan, di Papua Barat Daya terdapat 31.216 anak asli papua tidak sekolah, dan belum termasuk dengan yang peranakan atau lahir besar di Papua. Hal tersebut dikarenakan mahalnya biaya pendidikan.

“Bagian ini, selama saya duduk di DPD RI, pasti saya akan undang sinode dan klasis GPI untuk kita bicarakan, supaya kesempatan-kesempatan kerja kita bisa berikan kepada sinode dan klasis, untuk dapat merekrut anak-anak, pemuda, dan warga Jemaat yang belum dapat pekerjaan,”kata Paul.

Semetara itu, Amos Kareth selaku Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Keuangan menyampaikan, GPI sebagai salah satu lembaga gereja di atas tanah Papua lalu para pelayan dan umatnya hendaknya terus tekun melaksanakan tugas-tugas panggilan pelayanan dan kesaksian menyebarluaskan Injil Kristus.

“Saya tahu pekerjaan pelayanan gereja bukanlah hal yang mudah, tentu banyak tantangan dan persoalan harus dihadapi. Tetapi bapak ibu saudara-saudari harus tetap semangat, harus maju, memberitakan kristus yang tersalib itu sesuai motto GPI Papua ‘Tuhan Yesus akan terus menyertai dan memberkati’,”terangnya.

Apalagi, sambung Amos, tanah Moi butuh jamahan dan kemuliaan dai Allah melalui pelayanan dan kesaksian semua gereja yang ada.

Oleh karena GPI Papua Sorong-Manokwari dengan semua jemaatnya yang ada di Sorong raya harus mewujudkan panggilan pelayanan gereja, melalui tindakan dan perbuatan yang nyata, yang bisa memberikan dampak bagi pertumbuhan iman umat dan masyarakar di atas tanah Moi

“Teruslah bermitra dengan gereja dan lembaga agama lainnya, supaya pekerjaan pembinaan umat dan masyarakat semakin bermakna. Atas nama pemerintah kota Sorong menyampaikan terima kasih kepada lembaga GPI Papua Sorong-Manokwari yang masih tetap bermitra dengan Pemerintah Kota Sorong,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *