BeritaEkonomi

43 Pelaku Usaha Beradu dalam Kurasi untuk Bisa Masuk di Nusantara Galeri dan Ikon Papua Bandara DEO Sorong

×

43 Pelaku Usaha Beradu dalam Kurasi untuk Bisa Masuk di Nusantara Galeri dan Ikon Papua Bandara DEO Sorong

Sebarkan artikel ini
Helianti Hilman dari Javara Indonesia sedang menilai produk olahan UMKM Sorong yang ikut acara kurasi
Helianti Hilman dari Javara Indonesia sedang menilai produk olahan UMKM Sorong yang ikut acara kurasi

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Sebanyak 43 Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut dalam Kurasi seleksi hasil olahan yang dilakukan oleh Bandara DEO Sorong.

Kegiatan kurasi ini, difasilitasi oleh Dinas Penanaman Modal (DPM) Perijinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Papua Barat Daya dan Bandara DEO Sorong serta menggandeng Javara Indonesia dan Seniman Tanaman Pangan Indonesia.

Kurasi produk itu sendiri merupakan proses penyeleksian terhadap produk UKM yang sudah terdaftar sebelum produk tersebut dapat diekspor atau dinaikkan kelasnya.

Untuk melakukan kurasi, pihak Bandara DEO Sorong mengandeng Javara Indonesia. Founding Javara Indonesia dan Seniman pangan akan menilai produk hasil olah UMKM untuk dipilih dan ditempatkan di Nusantara Galeri dan Ikon Papua yang disediakan oleh Bandara DEO Sorong.

Dalam acara kurasi yang berlangsung di Rylich Panorama Hotel Sorong, Kamis (23/5/2024) Kepala DPM – PTSP Provinsi Papua Barat Daya yang diwakili oleh Herry Widjasena menyampaikan bahwa di Provinsi Papua Barat Daya ada 5000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Harapan kita dari 5000 UMKM yang ada bisa ada 1000 UMKM bisa naik kelas, ” kata Heri.

Lewat acara kurasi ini, kata Herry akan dilakukan seleksi sehingga produk yang memiliki cita rasa terbaik akan dipajang di Galeri Bandara DEO Sorong.

“Saya sampaikan disini bahwa setelah terbitnya Undang-Undang cipta kerja itu, negara kita berikan kemudahan berusaha dan kemudahan berinvestasi, ” tutur Herry.

Pada kesempatan itu, Herry turut memberi apresiasi kepada Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya yang sangat luar biasa merespon ide dan menjadi inspirasi untuk mendorong peningkatan ekonomi kerakyaratan.

“Kita harus beri apresiasi kepada kepala bandara, karena beliau ini luar biasa sekali kita ngomong-ngomong langsung bisa diwujudkan, ” ucap Herry.

Kadis Perindakop dan UMKM Provinsi Papua Barat Daya, Suardi turut memberi apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh Bandara DEO Sorong untuk melakukan seleksi produk Nusantara Galeri dan Ikon Papua di Bandara DEO Sorong.

Tentu tidak semua produk akan terpilih untuk bisa ditempatkan di Nusantara Galeri dan Ikon Papua yang tersedia di Bandara DEO Sorong.

Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya disampaikan selaku kepala bandara dia tidak hanya mengurusi untuk operasi bandara saja, karena disitu ada kepala seksi.

“Saya ada kepala unit ada anak-anak yang memang sudah profesional untuk mengelola bandara, namun bagaimana saya bisa mencari solusi untuk berusaha menambah penumpang menambah frekuensi penerbangannya dan menambah rute baru,”

Bandara DEO Sorong menjadi Bandara tujuan bagi wisatawan untuk berkunjung ke Raja Ampat.

“Saya tentu berupaya untuk bagaimana kita bisa melakukan optimalisasi pariwisata Raja Ampat agar kita itu bisa menambah jumlah kedatangan turis baik domestik maupun internasional, ” tutur Cece Tarya.

Namun rata-rata seluruh turis yang datang itu untuk menuju ke Raja Ampat, mereka tahu tentang Kota Sorong itu baru sebatas dari bandara ke pelabuhan saja mereka tidak tahu bahwa Kota Sorong itu luas.

Turis kata Cece Tarya tidak tahu bahwa di Sorong ada 5000 pelaku UMKM. Nah tentu kita harus berpikir bagaimana caranya agar mereka bisa tahu, maka kita coba promosikan produk hasil UMKM. Maka kami membuka galery untuk memperkenalkan oleh – oleh produk khas Sorong, ” kata Cece Tarya.

Produk yang nanti lolos kurasi, Cece Tarya katakan akan langsung pihak bandara berikan kontrak.

Nusantara Galeri dan Ikon Papua, Cece Tarya sampaikan dibuat di dua lokasi dalam bandara DEO Sorong yakni di ruang keberangkatan dan kedatangan.

“Di Nusantara galeri nanti bukan hanya produk khas UMKM Sorong saja yang ditaruh, kita juga akan menghadirkan produk Nusantara dari seluruh Indonesia. Kita ingin agar produk khas Sorong bisa bersaing pula dengan produk Nusantara lainnya, ” ucap Cece Tarya.

Sementara itu, Helianti Hilman selaku founder Javara Indonesia dan Seniman Pangan Indonesia mengaku telah memasarkan produk pangan Indonesia di 40 negara sangat yakin produk pangan Indonesia memiliki cita rasa dan nilai yang tinggi.

Kehadiran Nusantara Galeri memang sengaja dibagi dua di keberangkatan dan kedatangan. Dalam melakukan penilaian, Helianti katakan dirinya akan cerewet. Dalam arti, dia akan bertindak sebagai penikmat dari hasil olahan.

“Saya punya pengalaman telah mengelilingi 40 negara. Tentu saya tahu cita rasa orang Prancis, Italia, Inggris, ” ucap Helianti.

Nusantara Galeri ini, tambah Helianti memang dikemas oleh desain kelas dunia. Dimana tempat Nusantara galeri ditempatkan di dua lokasi dalam Bandara DEO Sorong yakni di ruang keberangkatan dan kedatangan.

Nusantara Galeri menyediakan tempat untuk icip – icip dan bincang – bincang tentang produk. Hal ini, bisa membawa kesan, karena yang menarik dari sebuah produk adalah ada cerita dibalik proses pembuatan produk tersebut.

Atau istilah Helianti, ada silaturahmi antara pembeli dan pembuat produk secara langsung. Sebab membeli produk di supermarket yang ada pembeli hanya mendapatkan produk yang ingin digunakan, tanpa berinteraksi langsung dengan pembuatnya.

“Saya berharap karena namanya Nusantara galeri, maka semua bahan untuk produk pangan harus mengunakan bahan lokal. Semakin sedikit mengunakan bahan import dalam olahannya itu akan semakin baik, karena yang ingin kita jual adalah nilai kearifan lokal, ” tutupnya.

Pantauan Teropong News, tercatat ada sekitar 60 pelaku UMKM yang hadir, namun yang ikut seleksi hanya sekitar 43 pelaku usaha. Setiap pelaku usaha yang ikut seleksi ada yang memajang 2 sampai 3 produk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *