TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Sekitar 30 korban dari ratusan orang yang tertipu bonus fantastik dari investasi Smart Wallet mengadu ke Kantor Bantuan Hukum Perhimpunan Bantuan Hukum Keadilan dan Perdamaian (PBHKP) Sorong.
“Klien kami ada sekitar 30 orang. Mereka ini menjadi korban investasi bodong. Investasi ini bernama Smart Wallet, ” kata Ketua PBHKP Sorong, Loury da Costa di dampingi Jein Wosiri kepada wartawan di Sekretariat PBHKP, Kamis (25/4/2024).
Investasi Smart Wallet ini, kata Loury, masuk di Sorong sejak tahun 2023 dan berkantor di Jalan Yan Mamoribo Rufei. Korban dari investasi bodong ini, 80 persen kaum perempuan.
“Korban dari investasi bodong ini, 80 persen kaum perempuan. Ada ibu rumah tangga, pensiunan, dan ASN, ” ujar Loury.
Investasi Smart Wallet ini, sambung Loury , tidak hanya dibuka di Sorong. Daerah lain diluar Sorong pun, Smart Wallet beraksi, seperti Timika, dan daerah lain.
“Korban investasi bodong ini, berdasarkan kuasa yang kami tangani ada sekitar 30 orang. Jumlah ini ada kemungkinan bisa terus bertambah, sebab Anggota investasi Smart Wallet mencapai 150 orang, ” ucap Loury.
Dari korban yang memberi kuasa kepada PBHKP Sorong, Loury sampaikan memberi investasi bervariasi. Ada yang memberi investasi sebesar Rp 100 juta, ada yang 20 juta, 10 juta bahkan ada pula yang memberi investasi 1 juta Rupiah.
Dijelaskan oleh Loury, modus yang dilakukan oleh Investasi bodong Smart Wallet yakni menawarkan keuntungan yang mengiurkan dengan sistem multi level marketing.
“Jadi pihak Smart Wallet merekrut ibu – ibu, lantas anggota tersebut mengajak temannya lagi untuk menjadi anggota. Kalau mereka bisa mendapatkan semakin banyak anggota tentu ada bonus yang diberikan oleh pihak Smart Wallet, ” kata Loury memaparkan.
Ibu yang menjadi korban penipuan investasi bodong, Loury tambahkan mulai menyadari dirinya tertipu sejak bulan Maret 2024. Ditambah lagi, kantor Smart Wallet langsung ditutup tanpa sepihak.
“Mereka telah berapa kali mendatangi kantor Smart Wallet, namun kantor sudah tutup dan tidak pernah dibuka. Para korban penipuan ingin membawa kerugian yang dialami ke ramah hukum, maka itu mereka mendatangi kantor PBHKP Sorong, ” tutru Loury.
Diharapkan oleh Loury, pihak kepolisian bisa membongkar sindikat investasi Bodong Smart Wallet atas laporan polisi yang nanti segera PBHKP laporkan.