TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Merasa tidak nyaman dan tidak dihargai oleh petugas kepolisian dan KPU PBD di pintu life Vega Hotel Sorong, Ketua Dewan Adat Wilayah III Doberai George R Kondjol memutuskan untuk pindah dari Hotel Vega ke hotel lain, Kamis (14/03/2024).
Petugas kepolisian dan KPU PBD berjaga-jaga dipintu life Vega Hotel Sorong karena tempat tersebut digunakan sebagai tempat rapat Pleno Rekapitulasi perhitungan suara pemilu 2024 oleh KPU Provinsi Papua Barat Daya.
Keputusan keluar dari Hotel Vega diambil Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberai George R Kondjol dan keluarganya setelah dirinya merasa tidak di hargai sebagai tamu Vegal Hotel Kota Sorong.
Kepada media ini, George R Kondjol mengatakan alasan dirinya menginap di hotel tersebut karena sedang melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap keluarganya. Masih kata George R Kondjol, setiap keluar masuk kamar selalu ditanya oleh petugas bahkan sampai menanyakan kunci kamar.
“Saya menginap di hotel ini karena antar istri untuk pemeriksaan kesehatan, sejak kami datang dari kemarin sampai dengan malam, saat saya dan istri saya keluar masuk itu selalu ditanya dari pihak KPU dan pihak kepolisian, Bapak mau kemana..?, Saya bilang mau ke kamar, ditanya lagi nomor kamar berapa ? bahkan sampai tanya kunci kamar, sedangkan istri dan anak-anak saya ada di dalam, lalu saya jawab sesuai dengan apa yang mereka tanya,” ucap Ketua DAP Wilayah III Doberai.
Ketua DAP Wilayah III Doberai menyebut kehadiran petugas kepolisian dan petugas KPU PBD dipintu masuk Vega Hotel tidak itis sampai menanyakan soal kunci kamar. Ia mengatakan kamar yang digunakan oleh dirinya bersama keluarga di Hotel merupakan hal ptivasi
“Bagian ini saya merasa tidak etis, inikan privasi saya, karena kami tinggal di hotel ini tujuannya kami mau nyaman dan aman, tujuan orang datang ke hotel itu hanya itu, dan itu privasi. Kenapa harus ditanya-tanya oleh pihak KPU dan pihak Kepolisian,” ujarnya seraya merasa heran ketika petugas bertanya terkait kunci kamar.
Georga R Kondjol mempertanyakan KPU Provinsi Papua Barat Daya dan pihak manajemen hotel apakah seluruh kamar di dalam hotel ini sudah dibayar oleh KPU..? sehingga secara sewenang-wenang pihak kepolisian karena diperintahkan oleh KPU
untuk lakukan atau mengecek semua orang yang mau masuk ke kamar Hotel..?
“saya rasa ini kan salah dan saya bukan datang untuk ikut kegiatan KPU, saya adalah tamu yang nginap di hotel ini,
Jadi dengan demikian, saya tidak merasa aman dan nyaman di hotel ini oleh sebab itu saya dan keluarga memilih keluar,” ungkap George.
George menambahkan manajemen yang dilakukan oleh pihak hotel hari ini manajemen yang salah kalaupun hotel ini sedang dipakai oleh KPU, secara otomatis ada sistem yang harus dilakukan dalam rangka menciptakan kenyamanan oleh tamu yang tidak punya kepentingan lain dengan kegiatan KPU hari ini.
Secara tegas George Ronald Kondjol mengatakan terlepas dari tamu hotel, dirinya sebagai Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberai KORWIL di Provinsi Papua Barat Daya. Karena proses pleno ini, pakai hotel ini sehingga saya pun mengalami hal yang saya merasa dirugikan, merasa dilecehkan, tidak dihargai di atas saya punya tanah ini. Ini orang papua punya tanah dengan kegiatan-kegiatan seperti begini.
Dengan demikian, statemen ini saya sampaikan kepada Ketua KPU PBD dan jajarannya serta pihak hotel. Terkhusus kepada pihak KPU bahwa pleno tidak akan dilanjutkan sebelum pihak KPU, pihak hotel dan Kepolisian selesaikan persoalan ini dengan saya.
“Saya punya harga diri karena kami datang ke sini, kami adalah tamu yang menggunakan hotel ini dengan harapan pihak hotel harus melakukan pelayanan yang baik dengan semua tamu yang datang menginap di hotel ini, Bukan pihak kepolisian dengan sewenang-wenang mempertanyakan kita seperti kami ini adalah seorang teroris, atau kami ini salah satu orang yang dicurigai mungkin membawa obat-obat terlarang mau mengacaukan jalannya Pleno,” katanya.
Sementara itu, Juru Bicara dan Kuasa Hukum DAP Wilayah III Doberai Fernando Ginuni, SH mengatakan sikap yang diambil oleh kepolosian dan petugas KPU PBD merupakan hal yang salah dan tidak menghargai ketua Dewan Adat Wilayah III Doberai.
“saya ingatkan proses yang hari ini terjadi, ini bentuk sikap yang salah, orang tidak menghargai kepala suku wilayah III Doberai dan hal ini sangat disayangkan,” ucap Juru Bicara DAP Wilayah III Deberai.
Ia menambahkan ketua DAP Wilayah III keluar dari hotel vega subu tadi untuk mencari hotel lain. DAP Wilayah III Doberai akan datang lagi dalam jumlah yang banyak untuk melakukan prosesi adat. Sebagai juru bicara, Fernando menyebut cara-cara seperti ini merupakan salah satu cara dimana orang tidak lagi menghargai kepala suku di Papua dan orang papua di atas tanahnya sendiri.
“Kepala suku besar kami keluar dari hotel dengan subuh ini cari hotel lain.
Proses ini tidak sampai di sini saja besok kami akan datang, besok Itu tetap kami lakukan proses adat, karena ini kepala suku kami, kepala suku besar kalau hari ini kepala suku tidak di hargai, saya percaya orang Papua lainnya tidak akan pernah dihargai di atas negerinya sendiri,” tutup Nando.