TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Program TMMD ke 199 Kodim 1707/Merauke di Distrik Ngguti yakni membangun fasilitas Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) ternyata punya alasan sendiri.
Bupati Merauke Romanus Mbaraka mengatakan, pemerintah punya alasan memilih bangun MCK di wilayah itu karena di Distrik Ngguti ini masih ditemukan banyak masalah stunting. Sehingga, fasilitas dasar yang harus menjadi atensi utama yakni MCK dan sumur.
“Selama ini masyarakat kita ambil airnya dari Kali Buraka, bagaimana kalau dengan sumur gali, kita arahkan agar airnya bisa steril,” terang Romanus usai pimpin upacara pembukaan TMMD ke 119 Kodim 1707/Merauke, Selasa (20/2/2024) di Lapangan Makodim Merauke.
Menurutnya, Ngguti merupakan daerah yang dirasa sangat sulit untuk dilalui transportasi darat karena kondisi jalan yang sangat buruk. Harapannya, dengan masuknya TMMD di wilayah itu, nantinya infrastruktur jalan ke depan menjadi atensi pemerintah.
“Karena jalan yang menghubungkan Merauke dan Mappi satu-satunya lewat Po Epe Ngguti ini. Kalau ini terbuka, berarti akses yang selama ini kita rasa sulit, akan terhubung semua,” pungkasnya.
Bupati Merauke mengajak masyarakat daerah tujuan TMMD untuk mendukung dan berpartisipasi bersama personil TMMD, sebab giat ini merupakan kolaborasi antara TNI, pemerintah bersama rakyat.
Danrem 174/ATW Merauke, Brigjen TNI Agus Widodo menambahkan tahun ini wilayah Korem 174/ ATW melaksanakan tiga program TMMD. TMMD ke 119 di Kabupaten Merauke, TMMD ke 120 di Kabupaten Boven Digoel dan TMMD 121 untuk Kabupaten Mappi. Sasarannya tentu merujuk pada tema pokok TMMD tahun 2024 yakni ‘Darma Bakti TMMD untuk Mewujudkan Percepatan Pembangunan Wilayah.’
“Kalau kita kembali ke lagu Indonesia Raya, itu yang pertama membangun jiwanya baru membangun raganya. Salah satunya nonton film kebangsaan, ada penyuluhan dll tujuannya untuk memperdalam jiwa kewarganegaraan Indonesia, terutama bagi masyarakat kita di pedalaman, saya kira menjadi sangat penting,” tutur Danrem Merauke.