TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Lembaga Pendidikan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT-PBNU) menggelar Simposium Nasional Digitalisasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (Simposium PTNU) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Selasa, (28/11/2023).
Staf Ahli Kemendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, Muhammad Adlin Sila mengaku senang atas terlaksana acara tersebut. Dirinya juga mengapresiasi LT-PBNU yang mendukung pendidikan di Indonesia dalam menerapkan teknologi berbasis digital.
“Kami sangat mengharapkan dan dukungan dari komunitas khususnya komunitas NU sebagai organisasi massa Islam terbesar, saya kira ini adalah sinyal positif,” ujar Adlin saat ditemui usai acara di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Selasa, (28/11/2023).
Kemudian, Adlin menyampaikan, bersama dengan PTNU, pihaknya akan terus mengawal program tersebut. Sebab, kata Adlin, ini merupakan arahan langsung dari Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
“Ini sangat kami sambut baik dan kami siap untuk mengawal, mendukung, sebagaimana mas menteri sampaikan. Siap untuk memberikan mentoring, advokasi, dan Insyaallah gratis,” kata Adlin.
Lebih lanjut, mengenai keuntungan dari digitalisasi ini, Adlin menerangkan hal tersebut akan memangkas dan menghemat biaya, terlepas harus berinvestasi di awal. Karena, lanjutnya, efek nyata yang akan langsung dirasakan oleh pelajar yakni praktis dan cepat saat melaksanakan pembelajaran.
“Beberapa tahun kedepan kita kemudian lihat hasilnya itu kita menghemat bayak sekali uang negara dalam rangka melalukan perubahan di perguruan tinggi dibawah kemendikbudristek, dan ini kita coba tularkan dibawah PBNU,” terang Adlin.
Sementara itu, di lokasi yang sama, Ketua Panitia Simposium PTNU, Luthfi Hamidi mengungkap, ada lima titik dalam pelaksanaan uji coba sebelum diterapkan lebih luas. Namun, untuk titik-titiknya, akan dikaji terlebih dahulu.
Adapun nantinya akan dipilih lima PTNU untuk yang akan menjadi percontohan. Namun, untuk penetapannya, Lutfhi menjelaskan akan dilakukannya rapat internal antara PTNU dan Kemendikbudristek terlebihdahulu.
“Jadi kita akan kaji dulu, mana yang kemudian ini bisa berkembang,” kata Lutfhi.
“Karena kita kaji dulu, berapa titik, lima titik yang mana itu nanti kita akan kaji ulang. Kira-kira mana yang paling memungkinkan untuk sukses,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, Ketua PBNU Prof KH Mohammad Mukri, Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Wamenag Saiful Rahmat Dasuki.