TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Jupiter menyampaikan pandangan umumnya yang dibacakan pada Raperda APBD DKI tahun anggaran 2024 dalam rapat paripurna yang menyinggung soal tarif LRT Jabodebek.
“Memang LRT Jabodebek di kelola oleh pemerintah pusat, tetapi kita meminta atau mendorong agar Pemprov DKI Jakarta punya andil dalam mendukung tarif LRT Jabodebek,” ujar Jupiter kepada wartawan, Kamis (12/10/2023).
Perlu diketahui, LRT Jabodebek dan LRT Jakarta berbeda. LRT Jabodebek merupakan kewenangan pemerintah pusat, sedangkan LRT Jakarta dikelola Pemprov DKI melalui BUMD PT Jakpro
Kemudian, Jupiter menjelaskan, maksud pandangan yang dibacakannya itu yakni NasDem meminta Pemprov DKI untuk komunikasi dengan pemerintah pusat agar tarif LRT Jabodebek tak dinaikan.
“Kita minta agar pemprov DKI Jakarta bisa mengkomunikasikan kepada pemerintah pusat dan bekerja sama dalam membuat tarif terintegrasi yang tidak mahal,” kata Jupiter.
“Kita punya mimpi, bisa tidak sih masyarakat kalau menggunakan transportasi apapun tarifnya sekali saja atau setidaknya tak memberatkan,” sambungnya.
Lebih lanjut, kata Jupiter, permintaan tarif LRT Jabodebek agar tak naik karena mempertimbangkan para penggunanya yang bukan hanya warga DKI Jakarta. Karena tak dapat dapat dipungkiri banyak pengguna yang berasal wilayah penyangga Ibu Kota.
“Tentu akan terjadi penumpukan lagi di jalan dengan kendaraan pribadi dan di moda transportasi. Maksudnya itu agar permasalahan macet di DKI Jakarta bisa terselesaikan,” kata Jupiter.
Sebab, Jupiter menuturkan dengan diberlakukan tarif yang rendah akan memiliki andil besar dalam memangkas kemacetan di Jakarta. Ini pun menjadi harapan besar bagi warga Ibu Kota.
“Kereta Commuter Jabodetabek yang juga di kelola oleh PT KAI tetapi dapat memberikan tarif rendah. Sehingga LRT Jabodebek bisa punya andil juga di program pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta,” ucap Jupiter.
Sebagai informasi, tarif minimal LRT Jabodebek saat ini yakni Rp 3.000 dan maksimal sebesar Rp20.000.
Sebelumnya, Ketua Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) Adrianus Satrio Adi Nugroho menyindir Fraksi Nasdem DKI yang tak dapat membedakan LRT Jakarta dan Jabodebek.
Sindiran itu diungkapkan melalui akun media sosial pribadinya yakni X atau yang sebelumnya dikenal Twitter, @adrianussatrio, Selasa (10/10/2023).
“Kemarin miris liat pandangan umum salah satu Fraksi DPRD DKI. Bilang tarif LRT yang sekarang Rp5 ribu jadi Rp20 ribu. Miris sih selevel Fraksi DPRD nggak paham LRT Jakarta dan LRT Jabodebek, staff ahlinya ngelindur?” kata Adrianus.
Adrianus pun menjelaskan LRT Jakarta transportasi publik yang dikelola Pemprov DKI. Sedangkan, LRT Jabodebek menjadi kewenangan pemerintah pusat.
“LRT Jakarta tarifnya Rp5.000 flat dan ketika Anda jadi anggota dewan di DKI mustinya paham mana LRT Jakarta (pakai APBD DKI) dan LRT Jabodebek (pakai subsidi pusat),” kata Adrianus melalui cuitan lainnya.