TEROPONGNEWS.COM,MAYBRAT – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengunjungi pengungsi Maybrat, Sabtu (14/10/2023). Utusan Mendagri dipimpin oleh Staf khusus Kemendagri bersama Dirjen Bina Keuangan Daerah dan Dirjen PUM Kemendagri.
Tim Kemendagri didampingi Penjabat (Pj) Bupati Maybrat Bernhard Rondonuwu dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah provinsi.
Tim Kemendagri tiba pertama di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat dan langsung bertemu masyarakat di Kantor Distrik setempat.
Setelah bertemu warga eksodus di Kisor, Tim Kemendagri bersama Pj Bupati Maybrat Bernhard Rondonuwu bergeser ke Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Jauh.
Di Ayata, tim Kemendagri juga melihat dan mendengarkan langsung keluh kesa warga eksodus. Berjam-jam warga eksodus menyampaikan keluhan dan harapan mereka kepada pemerintah daerah maupun pusat.
Dalam kunjungan ini, Pj Bupati Bernhard Rondonuwu melaporkan progres pemerintah daerah dalam menangani pengungsi.
Sejumlah hal sudah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk memulangkan pengungsi ke kampung halaman. Namun, masih banyak kendala serius yang tidak bisa diatasi pemerintah daerah sehingga membutuhkan bantuan pemerintah provinsi maupun pusat.
“Ijin pak staf khusus banyak hal sudah kami upayakan untuk memulangkan pengungsi tapi memang banyak hal juga yang menjadi kendala serius dan ini kami memohon bantuan dari pemerintah pusat,” kata Bernhard Rondonuwu.
Alumnus STPDN itu menjelaskan beberapa kendala serius yang dihadapi terutama infrastruktur jalan. Ini menjadi penting, sebab ada beberapa jembatan putus sehingga akses masuk ke Kampung menjadi sulit.
Selain itu, masalah listrik, air bersih dan masalah kesehatan juga masih minim sehingga ini membutuhkan kolaborasi pemerintah kabupaten, Provinsi dan pusat.
Pemerintah kabupaten Maybrat tidak bisa membangun semua infrastruktur tersebut karena terkendala minimnya APBD.
“APBD kita tidak mampu mengatasi semua ini olehnya kami mohon bantuan dari provinsi dan juga pusat kita sama-sama kolaborasi melihat hal ini,” ucapnya.
Staf Khusus Mendagri Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan Brigjen Pol Hoiruddin Hasibuan mengatakan kunjungan ini dilaksanakan karena adanya informasi dari Komnas HAM tentang data pengungsi Maybrat.
Berdasarkan informasi itu, Mendagri mengutus tim ini untuk mengecek ke lapangan dan ternyata sudah banyak pengungsi pulang ke kampung halaman.
Kondisi masyarakat setempat juga sudah mulai aman, termasuk situasi keamanan cukup bagus.
“Tadi kami pertama ke Kisor untuk melihat situas dan pengungsi di sana ternyata sudah hampir semua kembali walaupun ada yang belum namun jumlahnya tidak banyak,” ujar Hoiruddin Hasibuan.
Dikatakannya, setelah dari Kisor, Aifat Selatan rombongan menuju Ayata, Aifat timur Jauh. Di sana tim bertemu dengan Kepala Distrik, Kepala Kampung dan masyarakat setempat.
Banyak sekali masukan dari masyarakat, Kepala Distrik, Kepala Kampung dan juga dari Pj Bupati. Hal penting yang perlu Kemendagri tindaklanjuti mendata lengkap pengungsi lalu dibagi tugas mana yang dilaksanakan Bupati, Gubernur dan sisanya dibahas pemerintah pusat.
Setelah pengungsi kembali pemerintah akan memberikan bantuan hidup selama enam bulan pertama.
“Bagi pengungsi yang belum kembali ini kita harus menyiapkan tempat tinggal mereka yang sudah rusak semua harus diperbaiki, termasuk alat berkebun dan alat dapur ini kita pikirkan supaya begitu mereka kembali bisa hidup normal,” ujarnya.