TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Jumlah anak stunting di Kota Ambon tahun 2023 menurun. Yakni dari 509 orang di tahun 2022, hingga menyisakan 366 orang di tahun 2023. Ini berdasarkan data terbaru bulan Agustus tahun ini.
Hal ini disampaikan PJ Ketua TP-PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena, di sela-sela kegiatan Penguatan Kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan Mitra Kerja di Kota Ambon yang dihadiri Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto, di Negeri Batu Merah, Rabu (27/9/2023).
Menurutnya, meskipun terjadi penurunan, namun tidak signifikan. Pasalnya, Ambon adalah kota yang terbuka, dan menjadi tujuan bagi pendatang dari daerah lain, yang turut berdampak pada permasalahan sosial yang menjadi beban kota ini, seperti kemiskinan dan stunting.
“Anak yang memiliki status stunting ini kebanyakan pendatang, bukan penduduk asli Kota Ambon. Ini menjadi masalah kita di Kota Ambon,” lanjutnya.
Masih menurut Lisa, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama TP-PKK telah melakukan berbagai upaya penurunan stunting melalui TPK, namun hal itu kurang maksimal.
“Saya telah turun ke 200 Posyandu yang ada di Kota Ambon, dan permasalahan yang ditemui masih sangat banyak. Artinya pendampingan itu belum maksimal,” pungkas dia.
Olehnya itu, agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, kata Lisa, maka TPK perlu diberikan penguatan kapasitas, sebagaimana yang dilaksanakan hari ini.
Hal tersebut bertujuan, agar TPK dapat memberikan edukasi melalui penyuluhan, guna menumbuhkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap stunting.
“Penguatan Kapasitas dirasakan sangat penting dan strategis, sebagai upaya kita bersama untuk penanganan Stunting, sehingga diharapkan melalui kegiatan ini TPK dapat memiliki kemampuan menjalankan tugas yang diemban,” tandasnya.