TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Nikolas Johan Kilikily atau yang akrab disapa Niko Kilikily memiliki kisah menarik untuk dikulik. Kisah tersebut di tuangkan niko dalam sebuah sesi wawancara di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (19/7/2023).
Sepak terjang pria yang pernah menjadi tangan kanan Hercules sangat kejam saat mendominasi wilayah Tanah Abang di era kepemimpinan presiden Soeharto saat itu.
Berbagai peristiwa keributan di wilayah Jakarta saat itu pernah di rasakan Niko orang yang disegani saat itu.
Jika ditarik kebelakang, Kisahnya dimulai saat ia bertolak ke Kalimantan Barat saat masih ikut orang tuanya.
“Tanpa ada pemberitahuan tanpa ada pemberitahuan tiba-tiba datang Trantib, kalau sekarang Satpol PP yang mencoba menurunkan plang kantor LBH papah saya dan terjadilah keributan besar yang akhirnya dibawa ke Polda Kalbar,” kata Niko mengisahkan saat ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (19/7/2023).
Bersamaan dengan momen tersebut, Niko bertemu dengan pendeta yang menyoroti dirinya saat keributan tengah terjadi.
Niko menilai bertemunya dia dengan pendeta tersebut menjadi kunci proses pertobatan. Namun, usaha tobat tersebut sepat gagal dan Niko akhirnya kembali masuk dunia hitam dengan menjadi debt kolektor di Jakarta.
“Setelah itu tahun 1992 saya tobat tapi tobatnya tomat habis tobat kumat, saya balik ke jakarta dan diajak nagih sama teman saya dan jaman dulu kan debt colector sadis,” paparnya.
Tak hanya itu, pria yang saat ini berprofesi sebagai pengacara itu juga sempat menjadi pecandu narkoba akut yang hampir membunuh nyawanya akibat overdosis.
“Saya ini bukan cuma gangster dan pembunuh bayaran, tapi saya juga pecandu narkoba berat saya pulang cuma antar uang belanja ke istri dan anak saya lalu kembali lagi ke diskotik setiap hari itu,” ungkap Niko.
Namun masa pertobatan Niko bermula saat dirinya mengalami overdosis narkoba hingga hampir membuat nyawanya melayang. Niko meyakini peristiwa itu memang jalan Tuhan akibat perbuatannya selama ini.
“Saya seringkali overdosis, tapi overdosis pada saat itu yang membawa saya pada pertobatan. Saya melihat bayangan dosa saya seperti film. Kemudian saya nyanyi lagu sekolah Minggu berulang-ulang,” kenangnya.
Mukjizat pun menghampirinya saat dokter rumah sakit menilai usia Niko tersisa beberapa jam kedepan. Niko sempat berteriak “Tolong saya Tuhan” sebanyak tiga kali, ia bisa melewati masa kritis tersebut. Momen itu menjadi titik balik Niko untuk menjadi lebih baik.
Kembali ke Jalan Tuhan
Usai peristiwa tersebut, Niko pun memutuskan berhantu dari dunia kelam selama ini. Ia akhirnya bertolak kembali ke Kalimantan Barat untuk mendalami ilmu agama hingga menjadi pelayan Tuhan.
Namun, upaya tobat yang dilakukan Niko tidak mufah dilakukan. Lika-liku masalah ekonomi pun datang untuk menggoyangkan imannya.
“Bicara tobat ini tidak gampang, tapi kelanjutannya, saya ini tidak punya keahlian apa-apa hanya pegang samurai, anak istri saya mau makan apa?,” katanya.
Sempat kebingungan dengan keuangan yang selama ini dengan mudah didapatkannya, Niko akhirnya percaya bahwa Tuhan akan memberikan jalan.
“Ternyata saya baru tahu, tidak selamanya pegang samurai saya bisa makan, tapi itu kita bisa makan selama kita betul-betul bersandar dan percaya kepada Tuhan kita bisa makan,” pungkasnya.
Adapun saat ini, kisah masa lalunya telah membuat Niko bangkit dan menjadi pelayan Tuhan seutuhnya.
Tak hanya itu, Niko kini juga aktif membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan hukum dengan biaya seikhlasnya. Bahkan, di Pemilu mendatang Niko siap mencalonkan diri menjadi calon DPRD DKI Jakarta.