TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengungkapkan pada kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki pola yang sama setiap tahunnya. Peningkatan DBD akan terjadi pada bulan Desember dan puncaknya terjadi pada bulan April, lalu akan kembali mengalami penurunan.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama mengatakakan upaya mencegah dan pengendalian penyakit menular dengan melalukan pola hidup bersih dan sehat. Tak terkecuali penyakit DBD, dengan menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk / PSN 3M plus.
“Ada anjuran kemenkes gerakan 1 rumah 1 kader jumantik / juru pemantau jentik (G1R1J) semoga terus dilakukan dengan sebaik mungkin,” ujar Ngabila dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (17/6/2023).
Kemudian, Ngabila menjelaskan pencegahan terhadap DBD dapat dilakukan dengan rutin meyemprot rumah yang memakai repelent pada pagi dan sore hari waktu dimana nyamuk aedes aegepty aktif.
“Bisa juga memelihara ikan dan tanaman yang dibenci nyamuk seperti sereh, lavender, dan lain-lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ngabila mengimbau kepada masyarakat untuk segera memeriksa bila merasa tidak enak badan atau sakit, agar dapat terdeksi lebih cepat dan mencegah semakin parahnya penyebaran penyakit tersebut.
“Jika mengalami sakit agar dilakukan pemeriksaan darah lengkap / pemeriksaan cepat DBD NS1 untuk mendiagnosis DBD secara cepat,” ungkap Ngabila.
“Dengan deteksi dini dan penanganan segera pasien tidak akan dehidrasi dan mengakibatkan kematian,” pungkasnya.
Berikut laporan data DBD DKI Jakarta dari Dinkes per tgl 10 Juli 2023:
– Data DBD DKI Tahun 2023:
Januari : 525 kasus
Februari : 434 kasus
Maret : 494 kasus
April : 499 kasus
Mei : 480 kasus
Juni : 313 kasus
Total : 2.745 kasus
– Per Wilayah (kasus / meninggal)
Jak Pusat : 246 /0
Jak Utara : 563 /0
Jak Barat : 669 /0
Jak Selatan : 577 /0
Jak Timur : 689 /0
P.Seribu : 1 /0
Total : 2.745 /0
-Data DBD DKI Tahun 2022:
Januari : 718 kasus
Februari : 455 kasus
Maret : 821 kasus
April : 954 kasus
Mei : 1.055 kasus
Juni : 872 kasus
Juli : 964 kasus
Agustus : 640 kasus
September : 456 kasus
Oktober : 358 kasus
November : 428 kasus
Desember : 417 kasus
Total kasus 2022: 8.138 kasus