TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Musik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, berhasil masuk Nominasi Finalis Top Inovasi Pelayanan Publik dalam kompetisi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) RI.
Pengumuman tersebut, diterima Pemkot Ambon melalui Bagian Organisasi Sekretariat Kota Ambon, dengan Nomor surat yang dikeluarkan oleh PanRB Nomor: B/284/PP. 00. 05/2023.
Kepala Bagian (Kabag) Organisasi Sekretariat Kota Ambon, Selly Kalahatu mengungkapkan, kompetisi inovasi publik menjadi kegiatan tahunan KemenPan RB.
Untuk tahun ini, kompetisi yang mengambil tema “Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Melalui Inovasi Menuju Reformasi Birokrasi Yang Berdampak”, telah dilaksanakan proses penilaiannya sejak awal tahun 2023.
“Prosesnya sendiri sudah dimulai sejak awal tahun sampai dengan pengajuan proposal itu, dari 14 Maret sampai dengan 12 Mei 2023,” ujar dia kepada wartawan, di Balai Kota Ambon, Kamis (15/6/2023).
Dia mengaku, dalam proses seleksi tahap awal diikuti oleh beberapa inovator, yang terbagi dalam dua kategori, yakni kelompok khusus dan kelompok umum.
Untuk Pemkot Ambon, yang masuk kelompok khusus, yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang mendapatkan undangan khusus, karena sebelumnya pernah menduduki Top 45 Inovasi Pelayanan Publik.
Sedangkan kelompok umum diikuti Dinas Pendidikan dengan inovasi, yakni Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Musik, Dinas Kominfo, (Simdatik dan Simak), dan Dinas Dukcapil (Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencacatan Sipil Terintegrasi).
“Proses kompetisi sendiri melalui beberapa tahapan, mulai dari seleksi administrasi sampai pada penetapan pemenang,” jelasnya.
Secara umum, menurut Selly, inovasi Pemkot Ambon yang diikutsertakan dalam kompetisi inovasi pelayanan publil telah dinyatakan lolos seleksi administrasi bersama 2.135 inovator lain.
Namun, dalam penentuan nominasi finalis top inovasi pelayanan publik, telah ditetapkan bahwa Inovasi dari Dinas Pendidikan yang masuk.
“Inovasi Dinas Pendidikan lewat Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Musik, menjadi salah satu dari 288 inovasi yang akan memasuki tahap selanjutnya,” terangnya.
Dia mengaku, tahapan yang akan dilalui oleh Dinas Pendidikan masih panjang yakni, tahapan presentasi, wawancara, tahap verifikasi dan observasi lapangan, namun dia berharap, Pemkot Ambon akan kembali masuk ke peringkat yang lebih tinggi, dimana posisi terbaik yang pernah dicapai adalah top 45 Inovasi Pelayanan Publik pada tahun 2019 lalu.
“Kita berharap, bahwa inovasi Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Musik dapat melalui tahapan selanjutnya, dan mendapatkan predikat yang baik,” tutup Selly.