TEROPONGNEWS.COM, AMBON – PJ Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena meninjau lokasi kebakaran yang terjadi di di RT 002/RW 02 Kelurahan Uritetu, di kawasan Belakang Kota yang berdampingan dengan Pasar Gambus, Selasa (16/5/2023) siang.
Berdasarkan data, sebanyak 110 unit rumah terbakar dan membuat 103 Kepala Keluarga (KK), serta 219 jiwa harus kehilangan tempat tinggal. Selain itu, kebakaran tersebut juga menyebabkan 1 orang meninggal dunia.
Wattimena yang tiba di lokasi didampingi Dandim 1504 Ambon, Wakapolresta pulau Ambon dan PP. Lease, serta pimpinan OPD terkait di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, mengungkapkan belasungkawa dan rasa keprihatinan terhadap para korban.
Dia menyatakan, Pemkot Ambon melalui OPD teknis, akan berupaya melakukan penanganan darurat, pasca kejadian kepada para korban selama 14 hingga 28 hari ke depan.
“Para korban yang saat ini mengungsi di gedung milik PT. Pelni, akan kita pindahkan ke Pasar Gotong Royong lantai II, dengan prosedur tetap penanganan darurat sesuai aturan yang berlaku,” kata Wattimena.
Menurutnya, Pasar Gotong Royong yang akan menjadi tempat tinggal sementara bagi para korban lebih layak, daripada harus tinggal di tenda-tenda. Mengingat, kondisi Kota Ambon yang sudah masuk musim penghujan.
“Kita juga akan menyediakan dapur umum untuk menyediakan makanan setiap hari, dan membuka pos pelayanan kesehatan bagi para korban,” tambahnya.
Wattimena menambahkan, selain penanganan darurat, para korban juga akan dibantu dengan dana stimulan yang nilainya mencapai Rp 15 juta/rumah. Namun persyaratannya, rumah tersebut harus memiliki sertifikat.
“Nanti akan kita data, yang rumahnya memiliki sertifikat, dana stimulan akan diberikan, dan yang tidak memiliki maka tidak diberikan. Sedangkan untuk penanganan darurat semua pasti dapat, tidak melihat mana warga yang memiliki KTP Kota Ambon dan tidak, karena semua adalah masyarakat Kota Ambon,” terangnya.
Untuk itu Wattimena berharap, bantuan-bantuan yang diberikan oleh Pemkot Ambon akan meringankan beban yang dihadapi para korban. Dia meminta semua pihak, untuk dapat bersatu, bersinergi, dan berkolaborasi, dalam penanganan.
“Dalam situasi seperti ini jangan kita menyalahkan, dan mencari kelemahan. Yang penting, kita bersatu bersinergi, untuk kolaborasi dalam melakukan penanganan terhadap korban,” tandas dia.
Untuk diketahui, penyebab kebakaran saat ini masih diselidiki oleh pihak kepolisian, namun menurut saksi mata, diduga diakibatkan oleh mobil jenis MPV yang terbakar dan merembet ke salah satu toko yang menjual kasur, dan bahan-bahan yang mudah terbakar.
Api kemudian menjalar dengan cepat ke pemukiman penduduk di Pasar Gambus hingga dipadamkan oleh tujuh unit mobil pemadam kebakaran, yang diturunkan ke lokasi.