TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Produksi teater yang memukau bertajuk “Hayati: Panji Mencari Hakikat Cinta,” sebuah karya musikal yang akan memikat para penonton di Qatar, dengan bangga dipersembahkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Lakon yang luar biasa ini akan dipentaskan pertama kalinya pada tanggal 23 dan 24 Mei 2023, di Katara Opera House yang terkenal sebagai acara khusus selama dua hari untuk program Tahun Kebudayaan Qatar-Indonesia 2023 (Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture).
Program yang diberi nama “Tahun Kebudayaan” ini merupakan bentuk penghormatan atas hubungan budaya Qatar dan Indonesia yang kaya. Kemitraan ini bertujuan untuk memajukan pemahaman antar budaya, memperkuat hubungan bilateral, dan menyoroti berbagai tradisi artistik kedua negara.
“Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperdalam hubungan budaya kami, Indonesia sangat senang untuk menawarkan pertunjukan yang menawan ini kepada Qatar, kata Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid.
Pertunjukan “Hayati: Panji Mencari Hakikat Cinta” tidak hanya akan menghibur dan mengharukan para penonton, namun juga menyoroti luas dan dalamnya sejarah budaya Indonesia,” jelas Hilmar dalam sesi temu media secara daring, di Jakarta, Senin (22/5/2023).
Lebih lanjut, Hilmar menambahkan bahwa tema Bhinneka dari kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang diambil dari kitab kuno zaman Majapahit Sutasoma ini menggambarkan kedamaian di antara perbedaan yang ada di masyarakat Majapahit menjadi konsep pelaksanaan Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture.
“Qatar dan Indonesia yang mempunyai persamaan dan perbedaan menjadi konteks utama selebrasi budaya di tahun 2023 ini,” tekan Hilmar.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBPP) Republik Indonesia untuk Qatar, Ridwan Hassan, menyatakan apresiasinya atas digelarnya Hayati di Qatar. “Inisiatif Tahun Budaya adalah kesempatan untuk menampilkan warisan budaya Indonesia yang kaya kepada Qatar dan dunia.
Lewat karya musikal ini (Hayati) kiranya dapat mempromosikan interaksi lintas budaya dan memberikan kesan mendalam bagi setiap orang yang melihatnya,” tegas Dubes Ridwan.
Achmad Dipoyono dan Kadek Dewi Aryani, dua aktor ternama Indonesia yang akan memerankan tokoh Panji dan Sekartaji, berjanji untuk memberikan pertunjukan memukau yang akan menghidupkan karakter-karakter yang ada dengan talenta dan kemampuan mereka yang luar biasa.
Kisah-kisah abadi Panji dan Sekartaji, epos terkenal Indonesia yang telah dinobatkan sebagai bagian dari warisan dunia tak benda oleh UNESCO, akan ditampilkan dalam pementasan mereka. Kisah-kisah luar biasa ini merupakan bagian dari Program UNESCO Memory of the World yang telah ditetapkan pada tahun 2017.
“Hayati: Panji Mencari Hakikat Cinta” mengikuti perjalanan Panji yang pemberani dalam menjalankan misi untuk mempelajari makna kehidupan sambil menampilkan kemegahan epos Indonesia. Panji mencoba memahami esensi kebaikan manusia melalui serangkaian kesulitan, memenangkan kekaguman penonton.
Sementara itu, sutradara Hayati, Rama Soeprapto menguraikan bahwa kisah cinta Panji dan Sekartaji adalah cerita hakikat manusia, tentang kehidupan yang melebihi arti nafas dan detak jantung. Kehilangan dan perpisahan tak lepas dari garis kehidupan.
“Kita tak bisa lari dari takdir. Hayati dalam bahasa Arab berarti kehidupan dan dalam bahasa Indonesia berarti pohon kehidupan. Hati adalah tarikan dan detak dari pohon kehidupan. Tanpa semua itu, kita akan mati,”pungkas Rama Soeprapto, seniman dan sutradara yang telah malang melintang di dunia seni pertunjukan dan drama di Indonesia.