TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan Anugerah Merdeka Belajar tahun 2023 kepada media, sosok inspiratif, dan mitra atas pencapaian dan dukungan terhadap kebijakan pendidikan dan kebudayaan. Anugerah tersebut diselenggarakan di Gedung Kesenian Trimurti, Kompleks Prambanan, Yogyakarta, Senin (29/5/2023).
“Kami di Kemendikbudristek percaya bahwa dengan mengembalikan sistem pendidikan Indonesia pada marwahnya, yakni kembali ke cita-cita Ki Hadjar Dewantara, anak-anak kita akan menjadi generasi penerus bangsa yang unggul,” tutur Mendikbudristek.
Oleh karena itu, lanjut Nadiem, selama tiga tahun terakhir Kemendikbudristek terus menghimpun seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dalam gerakan Merdeka Belajar. “Menjadi pembawa perubahan yang mendorong transformasi dan kemajuan pendidikan Indonesia,” ujarnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal, Suharti, juga mengungkapkan kekagumannya terhadap para penerima penghargaan khususnya kategori mitra dan sosok inspiratif. “Mereka telah menunjukkan kreativitas, inovasi, dan ketangguhan dalam mengejar cita-citanya. Mereka juga telah berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dan dunia,” ungkap Suharti.
Pada kesempatan ini, Suharti menyampaikan terdapat 33 penerima Anugerah Mitra yang terdiri dari subkategori:
(1) Kementerian
(2) Lembaga Pemerintah
(3) Dunia Usaha dan Dunia Industri
(4) Organisasi Kemasyarakatan/Organisasi Non-Pemerintah (Dalam Negeri), dan
(5) Organisasi Internasional. Selanjutnya, terdapat 19 penerima Anugerah Sosok Inspiratif, serta 10 penerima Anugerah Media Daring dan Cetak.
Salah satu penerima Anugerah Sosok Inspiratif yang merupakan pimpinan Sanggar Anak Akar, Ibe Karyanto menyatakan apresiasinya atas penghargaan yang diperoleh. “Kami telah menyusun model pembelajaran lewat pendekatan kontekstual berbasis proyek yang berpusat pada anak sebagai pusat pembelajaran.
“Secara konkrit, modul tersebut diadopsi oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan dan diimbaskan ke beberapa sekolah lewat program bertajuk Penguatan Karakter Siswa Mandiri melalui Kreasi Seni (Presisi),” sambung Ibe.
Salah satu penerima penghargaan Anugerah Merdeka Belajar untuk kategori media, Soelistijono, Redaktur Kanal Humaniora senior di Media Indonesia, mengatakan, dukungannya terhadap pendidikan dan kebudayaan dibuktikan dengan halaman khusus di Media Indonesia cetak setiap hari yang mengisi tentang beragam isu humaniora, terutama isu tentang pendidikan yang merupakan isu yang paling strategis.
“Mewakili Media Indonesia, kami merasa terhormat dan tersanjung menerima penghargaan dari Kemendikbudristek. Ini memacu kami untuk menyosialisasikan program pendidikan yang lebih baik lagi kepada masyarakat. Media Indonesia berharap program kreatif dari Kemendikbudristek tetap diteruskan bagi masyarakat, dan pers pun juga membutuhkan kolaborasi dengan Kemendikbudristek untuk pengembangan pendidikan yang lebih humanis, sesuai dengan tuntutan zaman serta kebutuhan sekolah dan siswa,” urai Soelistijono.
Mewakili Tribunnews.com menerima Anugerah Media Subkategori Media Daring, Asisten Manajer Pemberitaan, Dodi Esvandi, juga mengungkapkan kelompok data pembaca di Tribunnews.com, terlihat siswa, orang tua, hingga sekolah membutuhkan informasi mengenai kebijakan kebijakan dari pemerintah. “Dari sisi kami, dengan semakin banyaknya berita yang dibaca oleh masyarakat itu menandakan bahwa masyarakat butuh dengan informasi tersebut,” ucapnya.
Ditambahkan Dodi, bahwa sesuai dengan harapan masyarakat, Tribunnews.com mendorong pendidikan di Indonesia dapat semakin berkualitas. “Dengan meningkatnya kualitas dunia pendidikan, diyakini akan berdampak ke banyak hal sehingga dengan bekal pendidikan yang berkualitas dapat menjadi jaminan untuk masa depan bangsa,” tekannya.
Sementara itu, penerima penghargaan Anugerah Merdeka Belajar Kategori Mitra Subkategori Organisasi Internasional, Jean Lokenga, Program Deputy Representative UNICEF Indonesia, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kemendikbudristek atas penghargaan yang diberikan, “UNICEF Indonesia menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbudristek atas penghargaan yang diberikan, semoga kita bisa melanjutkan tujuan besar kita yaitu pendidikan yang berkualitas untuk setiap anak,” tutur Jean.
Ia mengatakan, UNICEF akan terus mendukung dan terus mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia. Sejak tahun 2021, melalui program Roots telah dilakukan pendampingan kepada 7.369 sekolah jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) yang berasal dari 489 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.
Program tersebut juga telah melatih 13.754 fasilitator guru anti-perundungan di jenjang SMP dan jenjang SMA/SMK, serta berdasarkan data hasil monitoring program Roots tahun 2021, telah terbentuk 43.442 siswa agen perubahan anti-perundungan yang berperan untuk menyebarkan pesan dan perilaku baik di lingkungan sekolah.