TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Kapolres Raja Ampat Edwin Parsaoran, S.IK., M.IK menerangkan pihaknya terus memantau perkembangan perbaikan Kapal Tanker Indian Partnership serta seluruh awak buah kapal (ABK) yang berlindung di Perairan Pulau Mustika Misool Timur Kabupaten Raja Ampat Papua Barat Daya.
Hal ini dikatakan Kapolres Raja Ampat sesuai memantau langsung lokasi berlindungnya kapal asing tersebut, Dijelaskan, Kapolsek Misool dan jajarannya akan terus mendatangi kapal tersebut guna memastikan perkembangan perbaikan serta kondisi ABK yang berada di atasnya.
“Personel Polsek Misool yang akan terus mengecek kondisi kapal, Saat ini seluruh ABK dalam keadaan aman,” Ucap Kapolres Raja Ampat dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Rabu (26/04/2023).
Kapal Tanker Indian Partnership membawa 179 Ribu Ton Bauksit dari Australia menuju China melalui perairan Misool Raja Ampat Indonesia, dan nyaris mengalami kebocoran serius di bagian haluan kapal. Akibatnya Kapal berukuran 292 Meter itu memilih berlindung di Perairan Misool Timur.
Kapolres Raja Ampat, AKBP Edwin Parsaoran S.IK., M.IK mengatakan saat ini Kapal sedang dalam perbaikan di perairan Misool Timur, lanjut Kapolres, semua ABK Kapal dalam keadaan sehat dan selamat, mereka tetap berada di atas Kapal.
“Kapal masih dalam perbaikan. ABK seluruhnya masih berada di atas kapal dan dalam keadaan selamat,” Ucap Kapolres Raja Ampat AKBP Edwin Parsaoran.
Kapal Tanker Indian Partnership yang melintas di perairan Misool Raja Ampat memiliki panjang 292 meter dan lebar 45 Meter serta tinggi 20 meter.
Dari informasi yang di peroleh, kata Kapolres Raja Ampat Kapal Tanker Indian Partnership berlayar dari Australia menuju China melalui perairan Raja Ampat.
“Kami mendapat informasi bahwa kapal tersebut berlayar dari Australia menuju China. Dan kapal mengalami insiden dan masuk berlindung di perairan Misool, Kabupaten Raja Ampat,” bebernya.
Orang Nomor satu di jajaran Polres Raja Ampat ini mengaku Kesulitan berkomunikasi dengan ABK Kapal Tanker Indian Partnership lantaran semua ABK berbahasa China.
“Kami kesulitan berkomunikasi, karena seluruh ABK berbahasa China,” ujar Kapolres Raja Ampat mengakhiri.