TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Asep Kuswanto menyebut tren jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pengelolahan Sampah Terpadu (TPST) di Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat alami penurunan saat hari H dan H+1 Idulfitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023.
Namun, hal ini tak akan berlangsung lama, karena Dirinya mengungkapkan jumlah sampah tersebut akan kembali meningkat saat libur Lebaran telah usai.
“Sejak H-4 Satuan Pelaksanan Lingkungan Hidup Kecamatan dan pengemudi truk sampah juga telah di instruksikan untuk melakukan pengosongan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta,” kata Asep dalam keterangan resminya dikutip TeropongNews di Jakarta, Rabu (26/4/2023).
Kemudian, Asep menuturkan H-4 sampai dengan H-1 sampah yang dikirim ke TPST Bantar Gebang meningkat, kemudian sampah menurun saat H dan H+1 hari raya Lebaran.
Untuk itu, Asep menjelaskan strategi pengosongan TPS ini dilakukan agar menghindari berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya yang dapat membuat kondisi ingkungan sekitar TPS tetap nyaman dan mengindari bau menyengat. Dengan begitu, TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur Lebaran.
“Sampah jika lebih dari 3 hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu,” ungkap Asep.
Lebih lanjut, kata Asep, diperkirakan puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, dan H+9, setelah itu kembali ke rata-rata timbulan normal. Hal ini sama terjadi seperti saat warga Jakarta melakukan mudik sebelum pandemi Covid-19.
Dengan begitu, DLH sudah melakukan antisipasi peningkatan tonase tersebut, saat tukang-tukang gerobak yang ikut mudik telah kembali bertugas, maka akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah masing-masing rumah warga mulai dikirim ke TPS.
“Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami sudah mengantisipasi peningkatan tersebut. H+7 sampai dengan H+9 operasional pengangkutan sampah akan sangat optimal,” jelas Asep memungkasi.