TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut gerakan separatis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Merdeka telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) karena kerap memerkosa dan membunuhi masyarakat sipil serta anggota TNI-Polri yang bertugas di Bumi Cenderawasih.
“Kelompok separatis telah melakukan pelanggaran HAM yang sungguh luar biasa kepada masyarakat sipil, kepada perempuan, dan anak-anak, seperti pembunuhan dan pemerkosaan,” kata Moeldoko dalam keterangan persnya terkait kondisi Papua, Kamis (27/4/2023).
Mantan Panglima TNI tersebut lantas memerintahkan aparat gabungan TNI-Polri untuk mengambil langkah-langkah yang lebih tegas demi melindungi masyarakat, bangsa, dan negara dari ancaman kekerasan yang dilakukan gerakan separatis KKB Papua Merdeka.
Menurut dia, KKB sengaja bekerja dengan cara-cara kekerasan, serta mengeksploitasinya dengan tujuan agar masyarakat menjadi resah dan takut.
“Itu adalah tindakan teror yang menerus dilakukan agar masyarakat selalu di dalam pengaruh mereka,” ucapnya.
Moeldoko menandaskan, sebetulnya gerakan separatis Papua Merdeka tersebut justru khawatir dengan adanya pembangunan masif yang dilakukan oleh pemerintah Joko Widodo (Jokowi) di tanah Papua.
Menurut Moeldoko, keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembangunan berkesinambungan di tanah Papua, perlahan akan menggerus pengaruh KKB.
“Dia (KKB) berharap dengan dengan kekerasan itu, pemerintah tidak akan melanjutkan pembangunan. Tetapi jangan salah, Presiden Jokowi telah menegaskan apapun situasinya pembangunan Papua akan tetap berlanjut,” ujar dia.
Moeldoko pun lagi-lagi memerintahkan aparat TNI-Polri yang bertugas di Kabupaten Nduga, Kabupaten Puncak, dan Kabupaten Intan Jaya (tiga daerah merah) agar jangan segan bertindak tegas menumpas KKB Papua Merdeka.
“Untuk itu saya tegaskan TNI-Polri akan mengambil langkah yang lebih tegas khususnya terhadap tiga kabupaten yang kita lihat perkembangannya semakin tidak baik,” kata Moeldoko.