TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Pedagang daging sapi potong bernama Ulel (41) mengatakan daya beli dari masyarakat menurun satu hari jelang hari raya Idulfitri 1444 Hijriah.
Dia pun mengungkapkan jika dibandingkan dengan hari ini, daya beli masyarakat masih tinggi pada beberapa hari sebelumnya. Kendati demikian, Dirinya tidak menampik penurunan pembeli tersebut karena adanya kenaikan harga walaupun tidak terlalu signifikan dan itu hal wajar sebelum hari Lebaran.
“Selama bulan ramadan ini saat itu 2 kali naik dari awal puasa naik kisaran harga Rp140 ribu, baru 2-3 hari naik Rp160 ribu jelang lebaran. Namun itu tidak terlalu tinggi dan masih stabil,” ujar Ulel saat ditemui di Pasar Raya Koja, Jakarta Utara, Jumat (21/4/2023).
Lebih lanjut, Ia tetap bersyukur atas jeripayahnya selama menjadi penjual daging sapi potong, karena harga dari tahun lalu dengan tahun ini relatif sama dikisaran Rp100 ribu hingga Rp160 ribu tergantung jenis potongannya.
“Alhamdulillah kayak tahun kemarin Rp150 ribu per kilogram untuk daging sapi yang bagusnya ya, Rp160 ribu itu untuk paha, kalau kepala itu agak murah kisaran Rp100 ribu, untuk buntut sama Rp100 ribu dan tulang iga Rp110 ribu per kilogramnya untuk harga sekarang ya,” ungkapnya lebih lanjut.
Untuk itu, pria asal Jakarta ini sangat berharap kepada pemerintah agar tetap memantau harga daging sapi. Supaya pasca lebaran nanti harga cendrung menurun, dengan begitu daya beli masyarakat pun semakin meningkat.
“Mudah-mudahan sih ya cepet turun abis lebaran dan harga normal lagi,” tutur Ulel.
“Karena normalnya dikisaran Rp130 ribu, biasanya nih tapi nggak tau yang lain, turunnya lama. Bisa 2 atau 3 minggu abis lebaran, jadikan kesian juga untuk langganan saya kayak pedagang bakso. Pengennya sih cepet turun,” pungkasnya.