TEROPONGNEWS.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Kalsel menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader Peningkatan Kualitas Keluarga 13 kabupaten/kota di Provinsi Kalsel 2023 dalam rangka menyosialisasikan konsep ketahanan keluarga yang bergeser menjadi Indeks Kualitas Keluarga (IKK) serta meningkatkan komitmen, kerja sama dan koordinasi antara para kader peningkatan kualitas keluarga guna mewujudkan keluarga yang berkualitas di Kalsel. Kegiatan ini berlangsung di Banjarbaru, Selasa (7/3/2023).
Kepala DP3A Provinsi Kalsel, Adi Santoso mengatakan, salah satu permasalahan keluarga di Kalsel yaitu angka perkawinan anak, yang mana data BPS Kalsel menunjukkan bahwa di 2022 persentasenya mencapai 10,53 persen.
“Khusus di 2023 berdasarkan data Simfoni PPA, pada Januari – Februari tercatat sebanyak 69 kasus yang terdiri dari korban anak 49 kasus dan korban perempuan 27 kasus. Korban kekerasan tersebut berdasarkan tempat kejadian paling tinggi terjadi pada rumah tangga, dikarenakan adanya faktor ekonomi,” kata Adi.
Disampaikan Adi, di 2023 peningkatan kualitas keluarga menggunakan aplikasi survei IKK yang bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel. Tujuan kerja sama ini untuk dapat menghasilkan pendataan yang sistematis, terukur dan valid.
Tidak hanya itu, aplikasi ini dapat mempermudah para kader untuk dapat menginput dan dapat menelaah hasil pendataan secara langsung, sehingga dapat melaporkannya kepada TPK2D kabupaten/kota.
“Peran Kader ini sangat diperlukan dalam upaya pemetaan untuk peningkatan kualitas keluarga yang berpotensi positif bagi masyarakat, dan para kader menyampaikan hasil kepada Tim Peningkatan Kualitas Keluarga di kabupaten/kota, kemudian diimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di dalam keluarga sehingga generasinya menjadi sumber daya manusia bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Adi.
Sehingga, diharapkan dengan diadakannya bimtek ini, dapat meningkatkan kompetensi dan menguatkan jejaring para kader peningkatan kualitas keluarga yang ada di Kalsel.
“Keberhasilan program kualitas keluarga ini erat kaitannya dengan upaya pembangunan kualitas keluarga, dalam mewujudkan kesetaraan gender dan perlindungan anak,” jelas Adi.
Semakin banyak indikator yang dapat dipenuhi oleh suatu keluarga, maka status keluarga tersebut akan mengarah kepada keluarga dengan hasil IKK diatas 75 persen, yaitu responsif gender dan hak anak, dengan hal tersebut akan semakin cepat tercapainya peningkatan kualitas keluarga di Kalsel.