TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Pakar Gizi Klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Dr dr Fiastuti Witjaksono membagikan tips untuk menurunkan risiko munculnya rasa lapar hingga lesu selama berpuasa Ramadan.
“Dengan berpuasa, bagaimana meningkatkan manfaat mengurangi berbagai penyakit dan menurunkan tantangannya seperti lapar, haus, lesu, tetap sehat dan fit,” kata dia dalam sebuah acara daring, dikutip Kamis (30/3/2023).
Menurutunya, rasa lapar, haus dan lesu mungkin akan terasa di awal-awal bulan puasa. Sebagian orang yang berpuasa juga kerap merasa seperti kurang bertenaga atau mungkin daya tahan tubuh bisa turun akibat pola makan berubah.
“Mungkin karena perubahan pola makan karena sahur malas-malasan, enggak makan sayuran, buah, minum susu akibatnya konstipasi karena jumlah makanan yang masuk lebih sedikit atau jenisnya kurang, pasti buang air menjadi susah,” tutur Fiastuti.
Untuk mengatasi tantangan lapar hingga lesu ini, Fiastuti menyarankan, saat sahur Kamu bisa mengonsumsi sekitar 40 persen dari total kalori per hari, yakni melalui makan besar 30 persen, ditambah asupan camilan sembari menunggu waktu imsak sekitar 10 persen dan minum air dua gelas agar tubuh tetap terhidrasi.
“Tidak hanya air juga bisa susu sebagai amunisi menjalankan puasa Ramadan sampai jam 18.00 atau kurang lebih selama 12-14 jam,” kata dia.
Saat berbuka puasa, sebaiknya menyantap makanan lebih banyak atau sekitar 60 persen. Fiastuti menyarankan berbukalah dengan makanan manis sekitar 15 persen, lalu melakukan salat magrib, dilanjut makan-makanan lengkap sebanyak 30 persen. Hal ini supaya saluran cerna yang selama 12-14 jam tidak terisi makanan dapat beradaptasi.
“Menerima dulu makanan 15 persen (makanan manis) baru lanjut makanan lengkap, nanti minum sampai tidur sekitar empat gelas. Pulang tarawih bisa ditambah makanan kecil 15 persen,” tutur Fiastuti.