TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Panitia Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC) Erick Thohir, mengunjungi Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali untuk melihat kesiapan fasilitas stadion tersebut, yang akan menjadi salah satu tempat digelarnya pertandingan Piala Dunia dibawah usia 20 tahun (U-20).
Selain dihelatnya pertandingan, di Pulau Dewata ini juga menjadi tempat dilangsungkannya pembagian grup turnamen. Lalu, secara simbolis akan membuka rangkaian turnamen Piala Dunia U-20 di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Art Center, Denpasar, pada Jumat (31/3/2023) mendatang.
“Kita berdoa bersama agar hasil undian tim Indonesia bagus. Kita berharap tim U-20 kita bisa berprestasi bagus. Bisa lolos fase penyisihan grup. Penampilan di Piala Asia U-20 di Uzbekistan lumayan, kita hanya kalah dari Irak. Tren positif perlu dijaga,” ucap Erick Thohir dalam laman resmi PSSI dikutip TeropongNews di Jakarta, Senin (13/3/2023).
Saat ini Stadion Kapten I Wayan Dipta menjadi salah satu tempat pertandingan yang masih dalam proses renovasi, dalam tahap pengerjaan hampir selesai. Lantas, klub Liga 1 Bali United yang bermarkas disana, haris rela pindah ke Seleman demi menunjang kesiapan stadion.
“Sesuai tupoksinya PSSI menyiapkan timnas. Domain penyelenggaraan domain pemerintah pusat dan daerah yang telah meneken kontrak goverment guarantee dan host city agreement. Kami ingin memastikan tidak ada kekecewaan masyarakat Indonesia, yang sangat menggebu-gebu dengan adanya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Ini event terbesar kedua FIFA, yang akan menjadi jalan sukses untuk kepentingan bidding tuan rumah Piala Dunia 2034,” jelas Erick.
“Kami dari PSSI menganggap Piala Dunia U-20 penting, jadi harus tolong menolong. Apalagi Bali adalah jantung pariwisata Indonesia, dan ajang ini jadi sentral ekonomi wisata. Jangan sampai terlena, tidak meningkatkan nilai kompetitif. Termasuk pariwisata olahraga. Banyak infrastruktur sedang dibangun di Bali, termasuk olahraga. Nanti akan berkembang dengan sendirinya. Contoh, jika fasilitas sepak bola di Bali bagus, akan banyak tim-tim luar negeri datang menggelar sesi latihan. Jadi ini tidak menyangkut Piala Dunia U-20 saja,” tambahnya lagi menegaskan.
Kemudian, Ketum PSSI ini juga sangat yakin penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Bali akan berjalan baik, berkaca dari suksesnya acara KTT G-20 dan ASEAN Summit.
Dalam kunjungannya Erick yang juga menjabat Menteri BUMN, didampingi oleh Zainuddin Amali (Menpora), Ratu Tisha (Wakil Ketua Umum PSSI), serta jajaran pengurus PSSI dan LOC. Lalu, dibantu Kementerian PUPR, turut aktif meninjau proses pemeliharaan kualitias rumput yang penjadi perhatian khusus dari FIFA, serta pemasangan CCTV disetiap sudut, bekerja sama dengan Pemda Bali.
“Persiapan Bali saya rasa baik baik, tinggal kita dorong bagaimana penyelesaiannya. Misalnya saja permintaan tambahan lahan parkir. Kementerian PUPR punya komitmen untuk menuntaskan. Demikian pula pemerintah daerah yang dapat tambahan pekerjaan baru. Semoga pada bulan April semua beres. Urusan lain seperti CCTV dan beberapa lainnya relatif aman,” kata Erick.
Lebih lanjut ajang Piala Dunia U-20 ini bisa jadi momentum meningkatkan standar sepak bola Indonesia, dengan adanya pemasangan alat VAR. Ia berharap dapat membelinya untuk membuat Liga 1 sama seperti di liga-liga di Eropa.
“Di enam stadion akan dipasang fasilitas VAR. Kita berharap setelah melihat sistem kerjanya, kita bisa memakainya usai Piala Dunia U-20. Daripada usai turnamen fasilitas dicopot, kalau memungkinkan kita beli sekalian. Tapi ini tentu harus dapat persetujuan FIFA. Doakan saja,“ terang pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut.
Perhelatan Piala Dunia U-20 2023 rencananya akan digelar 21 Mei-11 Juni di enam kota. Selain Bali, pertandingan turnamen yang diikuti 24 negara ini akan diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya). FIFA akan melakukan pengecekan akhir kondisi semua stadion pada interval 21-27 Maret.