TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR RI membahas peristiwa kebakaran Plumpang, Jakarta Utara, Senin (20/3/2023).
Erick mengatakan perluasan Buffer Zone harus dilakukan Pertamina secepatnya. Ia juga menyayangkan rencana perluasan 52,5 meter masih belum cukup untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat sekitar kilang minyak Pertamina Plumpang.
“Ini buffer zone yang memang kita harus lihat secepatnya mengenai bufferzone. Ini pun hanya 52,5 meter,” kata Erick di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Tidak hanya perluasan, Erick juga meminta pembangunan buffer zone dirancang dengan tingkat keselamatan tinggi. Ia menusulkan pada setiap buffer zone di aliri air untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Oleh karena itu salah satu buffer zone yang diusulkan ada kanal air. Supaya tentu mengurangi kalau sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi ini kita lakukan sementara,” papar Erick.
Lebih rinci, Erick menjelaskan penbangunan bafger zone dalam standar internasional berkisar 500 meter. Ia menyayangkan rencana Pertamina hanya membuat zona penyangga seluas 52,5 meter, apalagi saat ini lokasi tersebut sudah dipadati pemukiman penduduk.
“Tadi kan rata-rata internasional 500 meter. Itu juga sudah tidak sesuai, apalagi ini yang sangat berhimpit,” kata Erick.
“Jadi kalau ditanya apakah ini lahan Pertamina ini lahan Pertamina, tapi kan isunya bagaimana kita menyelesaikan lahan ini kalau tanpa dukungan dari pemerintah daerah termasuk objek vital nasional yang tadi saya paparkan,” jelas Erick memungkasi.