Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Dokter Tirta Ungkap Jam Berolahraga Terbaik Saat Bulan Puasa

×

Dokter Tirta Ungkap Jam Berolahraga Terbaik Saat Bulan Puasa

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Dokter Tirta Mandira Hudhi bagikan kiat tips dan olahraga terbaik selama bulan puasa Ramadan. (foto: Instagram/@dr.tirta).
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Dokter Tirta Mandira Hudhi mengungkap waktu terbaik untuk berolahraga saat bulan puasa Ramadan. Saat umat muslim saum, kata dia, maka waktu paling baik untuk melakukan aktivitas fisik membakar lemak ialah antara jam 16.30-18.00.

“Intensitas (berat dan repetisinya diturunkan). Cocok untuk teman-teman yang mau program fat burning,” kata dia, TeropongNews kutip dari akun Twitter-nya di Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Example 300x600

Waktu tepat berolahraga berikutnya yakni setelah salat tarawih, dengan melakukan gerakan simpel tanpa instruktur, dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

“Bisa home workout, jump rope, atau ke gym,” ujar dr. Tirta.

Ia juga menyebut, olahraga bisa dilakukan menjelang sahur selama 30-45 menit. Tapi dengan catatan, pola tidur harus cukup dan malamnya tidak boleh begadang.

“Saat berpuasa, poin utamanya olahraga buat maintenance, yang penting berlatih tapi tidak ngoyo. Jump rope adalah solusi kuat. Lari-nya pace ringan tapi main durasi. Reps ketika gym diturunkan, tidak sebanyak biasanya plus beban jangan progressive load, stabil saja selama satu bulan,” katanya.

Dokter Tirta juga mengimbau bagi yang berbuka puasa disarankan jangan langsung konsumsi makanan berat. Sebab, asam lambung saat itu sedang menumpuk.

“Langsung makan berat akan membuat anda menjadi dispepsia atau perut sebah,” ujarnya.

Maka itu amat disarankan bagi yang berbuka puasa harus minum air terlebih dahulu. Kemudian, baiknya mengonsumsi makanan yang mengandung sumber energi cepat. Lalu, jalankan ibadah salat magrib, baru setelah itu disarankan konsumsi makanan berat.

“Untuk anda yang gain muscle (mendapatkan otot), olahraga-lah 1,5-2 jam setelah berbuka puasa antara jam 19.30-22.00. Atau mau olahraga dulu setelah salat isya, terus tarawihan sendiri di rumah yo gak popo,” ujar dia.

Dokter Tirta menekankan, bagi yang berpuasa jangan mengambil risiko untuk berolahraga siang hari jam 12.00-15.00. Konsekuensi terburuknya malah bisa pingsan dan sakit.

“Misal ke gym jam segitu. Karena saat siang, tubuh sudah kena ‘stressor’ yang cukup berat. Yang ada, sampean bisa defisiensi elektrolit, bisa pingsan, malah sakit. Sekian saja ya. Semoga lancar puasa nya, dan konsisten juga olahraganya,” kata dr. Tirta.

Example 300250
Example 120x600