TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Ada 183 guru kontrak untuk Sekolah Dasar dan SMP dilepas ke daerah 3T (terpencil, terluar, dan tertinggal) di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Ratusan tenaga pendidik tersebut dilepas di Aula SMPN 1 Merauke, oleh Bupati Merauke, Romanus Mbaraka didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Stevanus Kapasiang ditandai dengan penandatanganan kontrak dan penyerahan SK tugas oleh bupati, Rabu (8/2/2023).
“Peserta guru kontrak 183 orang. Guru kontrak SD sebanyak 142 untuk 57 sekolah. Guru kontrak SMP 41 orang untuk 16 sekolah,” kata Usman dalam laporannya.
Tujuan pelaksanaan guru kontrak adalah mengimplementasikan peran dan fungsi dan tugas guru kontrak terhadap proses belajar mengajar di kampung lokal. Meningkatkan koordinasi dan evaluasi terhadap proses belajar mengajar di satuan Pendidikan. Mengidentifikasi berbagai isu dan permasalahan serta solusi yang diperlukan untuk perbaikan proses belajar mengajar pada kampung lokal dan mengatasi persoalan tenaga guru di kampung pedalaman sehingga proses belajar mengajar berjalan.
Sebelum dilepas, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka menegaskan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Daerah untuk tertibkan data guru kontrak. Nama-nama guru kontrak diminta dimasukan dalam data based kepegawaian supaya besok ada peluang untuk PNS nama-nama tersebut jadi perhatian.
“Karena ini guru kontrak yang resmi dikontrak oleh Pemda. Selain itu, guru yang diangkat dengan sumber dana BOS dan yayasan juga juga tolong kepegawaian dan Disdik komunikasikan baik dengan semua yayasan dan sekolah. Data mereka ditertibkan, begitu juga yang diangkat dengan SK politik, supaya besok nasib mereka menjadi jelas,” kata Romanus.
Sebagai pemimpin, Romanus ingin merangkul siapapun yang bekerja dengan hati guna memajukan pendidikan di Merauke. Sebab Pemerintah memberikan kesempatan dan kebebasan kepada seluruh rakyatnya untuk mengabdi sesuai panggilan.
“Bulan ini, ada formasi 600 honor daerah menjadi PNS. Guru-guru yang juga honor kemarin tes P3K mudah-mudahan bulan ini juga bisa mendapatkan NIP. Guru adalah panggilan tidak semua bisa jadi guru, anda punya tugas mulia,” sambung Romanus.
Sebagai bentuk dukungan untuk wilayah tersulit, Romanus Mbaraka siap membantu satu unit speed boat dan Johnson untuk guru kontrak yang bertugas di Kampung Kawe Distrik Waan. Selain itu, ditambah lagi alat jaring agar guru dapat menggunakan saat liburan atau waktu senggang.
Para Kepala Distrik dan Kepala kampung diingatkan menjaga dan para guru agar tidak disakiti masyarakat.
“Tuhan merencanakan hidup seseorang, dan indah pada waktunya. Untuk itu jalankan tugas dengan sungguh-sungguh. Satu ketika anda akan punya tempat dan jabatan yang diberikan Tuhan. Dekatkan diri pada Tuhan supaya kuat dan mampu melaksanakan tanggungjawab,” pesan Romanus.