TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan saat ini potensi mantan teroris untuk kembali mengganggu masyarakat tinggi. Hal itu di sampaikan Boy Rafli usai menggelar rapat kerja dengan Komisi III di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).
“Memang dari narapidana terorisme antara eks napiter dari sekitar 1200 memang tercatat ada sekitar 8 persen mengulangi kejahatan nya lagi dan terlibat dalam berbagai kasus terorisme,” kata Boy kepada awak media, di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Boy menjelaskan salah satu faktor utama tidak memberi efek jera pada mantan terorisme, karena pemberdayaan masyarakat yang di terapkan saat ini masih belum sempurna.
“Dia yang sudah menjalani hukuman tidak cukup untuk membuat efek jera, ditambah pembinaan de radikalisasi tidak membuat mereka cukup memahami akan kekeliruan, jadi faktor itu yang mendorong,” ungkapnya.
Disisi lain Boy juga menerangkan saat ini pola pikir mantan teroris yang masih keliru dalam menyikapi suatu masalah, ditambah doktrin negatif dari pihak yang mendukung kegiatan radikalisme di Indonesia.
“Mereka ini mengalami ke terpaparan dalam pola pikir, jadi yang mendorong mereka adalah mindset atau cara berfikir yang keliru di dalam memahami terkait masalah yang mengarah intoleransi, sehingga dari mereka ikut atau terbawa aksi kekerasan,” tuturnya.
Adapun sejak 2003 hingga 2010 BNPT telah mengumpulkan data anggota dan mantan teroris yang kembali berulah. Hal ini dilakukan untuk menekan kasus radikalisme di Indonesia.