TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Mulai 1 Januari 2023 Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry di wilayah Papua Selatan memberlakukan penyesuaian tarif baru, untuk di lintasan Merauke-Kimama-Moor-Bade-Getentiri dan lintasan Merauke-Atsy-Agats-Senggo.
Penyesuaian tarif ini berdasarkan Peraturan Bupati Merauke Nomor 140 Tahun 2022 tentang tarif angkutan sungai dan penyeberangan, yang disebabkan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan tarif baru dilakukan setelah 10 tahun terhitung sejak 2013.
“Terhitung sejak 2013, belum pernah dilakukan evaluasi tarif angkutan sungai dan penyeberangan dan baru terealisasi di tahun 2023, didorong dari kenaikan BBM.
Karena dampaknya sangat luar biasa dari kenaikan harga BBM tersebut, bukan hanya operasional kapal saja tetapi juga dari sparepart barang-barang di kapal,” terang General Manager ASDP Cabang Merauke, Ardhani Friandy, Jumat (13/1/2023) di Merauke.
Kata Ardhani, kenaikan tarif rata-rata dari 5 persen sampai maksimum 25 persen disesuaikan dengan jarak tempuh daerah tujuan lintasan. Ini dikatakan masih tahap wajar sebab penyesuaian tarif dari ASDP Indonesia Ferry ini baru dilakukan setelah 10 tahun dan sudah berdasarkan kesepakatan dengan dinas dan pihak terkait serta melalui berbagai pertimbangan.
Manager Usaha dan Teknik ASDP Cabang Merauke, Andri Papalia menyebut ada empat kapal yang melayani rute penyeberangan di wilayah Selatan Papua yaitu KMP Muyu, KMP Bambit, KMP Binar dan KMP Kokonao.
ASDP Indonesia Ferry sangat mensupport pelayanan kepada masyarakat dalam peningkatan perekonomian di wilayah Selatan Papua. Namun pihaknya berharap ada dukungan sarana pendukung dari Pemkab Merauke untuk membangun dermaga plengsengan salah satunya di daerah Kelapa Lima. Begitu pula dengan Pemkab Asmat yang menjadi daerah lintasan.
