TEROPONGNEWS.COM, MAYBRAT – Proses belajar mengajar di SD Negeri 20 Sire, Distrik Mare Selatan, Kabupaten Maybrat tidak berjalan selama enam bulan. Anehnya, para siswa harus mengikuti ulangan semester, Senin (5/12/2022).
Ketua Komite SD Negeri 20 Sire, Wempi Nauw menyoroti hal tersebut. Ia mengaku sangat menyesalkan kinerja tenaga pendidik yang bertugas di SD tersebut. Sebab, akunya, para guru tidak pernah menggelar proses belajar mengajar bagi siswa, namun secara tiba-tiba melaksanakan ulangan semester.
“Saya mewakili orang tua siswa mengadakan rapat bersama kepala sekolah dan dewan guru, dalam rapat itu terungkap bahwa kurang lebih enam bulan di SD Negeri 20 Sire tidak pernah ada proses belajar mengajar,”beber Wempi Nauw ditemui jurnalis teropongnews.com, kemarin.
Saat rapat bersama tersebut, Wempi mengaku telah menyampaikan kepada tenaga guru untuk menyelesaikan materi pembelajaran yang tertinggal selama enam bulan, dan kemudian melaksanakan ulangan semester pada Januari 2023.
Wempi merasa aneh karena para siswa dipaksakan untuk mengikuti ulangan semester padahal tidak pernah diajarkan tentang materi pembelajaran. Kondisi tersebut sangat memberikan dampak buruk bagi lulusan SD Negeri 20 Sire.
Contoh kasus, beber Wempi, beberapa siswa SD Negeri 20 Sire dinyatakan lulus pada tahun lalu, namun saat diuji membaca dan menghitung ketika masuk SMP, para siswa tersebut sama sekali tidak dapat melakukannya. Kondisi tersebut dikarenakan tenaga guru di SD Negeri 20 Sire tidak mendidik dan membina para siswa dengan baik
“Kebanyakan guru-guru ini tinggal di kampung lain, ada juga yang tinggal di Kota-Kabupaten Sorong, sehingga mereka (para guru) tidak pernah mengajarkan anak-anak dengan baik,”tukas Wempi.
Terkait kondisi tersebut, pihaknya berharap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat segera mengevakuasi kinerja kepala sekolah dan dewan guru di SD Negeri 20 Sire karena tidak melaksanakan tugas dengan baik.