TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat, Kota Ambon mengalami deflasi sebesar 0,12 persen dengan IHK 114,85. Sementara Kota Tual mengalami deflasi sebesar 1,35 persen dengan IHK 113,45.
“Pada Oktober 2022, dari 90 Kota IHK di Indonesia 29 kota mengalami inflasi, dan 61 kota mengalami deflasi,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, Asep Riyadi dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Teropongnews.com, di Ambon, Senin (14/11/2022).
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 0,76 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Sintang, Kota Cilacap dan Kota Gorontalo sebesar 0,01 persen.
Sedangkan, lanjut dia, deflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,64 persen dan terendah terjadi di Kota Sampit sebesar 0,01 persen.
“Dari 90 Kota IHK, ranking IHK Kota Ambon naik ke posisi 14 sementara ranking IHK Kota Tual turun ke posisi 36,” pungkasnya.
Inflasi bulanan Kota Ambon berada pada ranking ke-46, inflasi tahun kalender pada ranking ke-63, inflasi tahun ke tahun pada ranking ke-30.
Inflasi bulanan Kota Tual berada pada ranking ke-88, inflasi tahun kalender pada ranking ke-89, inflasi tahun ke tahun pada ranking ke-87.
“Sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan harga atau memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Ambon pada Oktober 2022 diantaranya adalah: kangkung, cabai rawit, ikan cakalang/ikan sisik, sawi hijau, bayam, telepon seluler, bawang merah, cabai merah, mangga dan kacang panjang,” kata dia.
Sementara, tambah Asep, sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan harga atau memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Tual adalah: ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan layang/ikan benggol, bahan bakar rumah tangga, ikan baronang, bawang merah, ikan kembung/ikan gembung, telur ayam ras, daging ayam ras, ikan bubara dan minyak goreng.