TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Untuk mengatasi terjadinya inflasi, maka DPRD Provinsi Maluku meminta masyarakat untuk memanfaatkan pangan lokal. Permintaan tersebut disampaikan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Johan Lewerissa saat dihubungi dari Ambon, Kamis (29/9/2022).
“Untuk mengantisipasi laju inflasi secara global akibat perang antara Rusia dan Ukraina, maka saya mengajak masyarakat di Maluku, untuk bisa memanfaatkan pangan lokal. Ini dilakukan, dalam rangka menunjang kehidupan masyarakat ke depan,” ajak dia.
Menurut Lewerissa, pemanfaatan pangan lokal dapat meningkatkan taraf hidup petani di Maluku. Untuk itu, perlu ada payung hukum untuk melindungi pangan lokal tersebut.
“Kedepan Komisi II akan mengusulkan kepada pemerintah daerah, untuk bisa menggodok aturan, yang nantinya tertuang di dalam Peraturan Daerah tentang perlindungan pangan lokal,” kata Lewerissa.
Bagi dia, pangan lokal bukan hanya soal bahan makanan dari umbi-umbian yang mengandung karbohidrat saja, tetapi juga sumber daya laut seperti rumput laut dan makanan laut lain sesuai ciri khas makanan pada tiap kabupaten/kota di Provinsi Maluku.
Dia mengaku, makanan lokal di Maluku mengandung nilai gizi yang cukup tinggi, dan jika dilihat dari segi kesehatan, sangat memenuhi unsur gizi yang ada.
“Saat ini kita belum mengalami inflasi, tapi dalam rangka mengantisipasi laju inflasi perlu ada tindakan penyelamatan, dengan pangan lokal perlu ditingkatkan, karena daya beli masyarakat untuk beras sangat sulit, apalagi dengan naiknya harga BBM, sehingga mempengaruhi semua harga bahan pokok di pasaran ikut melonjak,” ucap Lewerissa.
Lebih lanjut dia menambahkan, Pemerintah Provinsi Maluku bersama Universitas Pattimura Ambon telah mencanangkan penanaman cabai dan bawang merah beberapa waktu lalu adalah, bentuk sinergitas pemerintah daerah dalam rangka menekan laju inflasi.
“Karena cabe dan bawang merah sangat dibutuhkan, baik di lingkup nasional maupun internasional. Itu merupakan cara untuk mengantisipasi laju inflasi,” tandas Lewerissa.