Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Sopir Angkot Laha dan Hative Besar Protes Pengalihan Jalur

×

Sopir Angkot Laha dan Hative Besar Protes Pengalihan Jalur

Sebarkan artikel ini
Asisten I Sekkot Ambon, Elkyopas Silooy. Foto-Ist/TN
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Pengalihan jalur angkutan kota (angkot) trayek Laha dan Hative Besar yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon menuai protes. Puluhan sopir angkot kedua jalur itu menyambangi Balai Kota Ambon, untuk melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (31/8/2022).

Sebelumnya, angkot jurusan Laha dan Hative Besar melewati Jalan Tulukabessy, namun dialihkan melewati Jalan Pasar Batu Merah-Ongkoliong. Namun pengalihan jalur ini dinilai merugikan sopir angkot.

Example 300x600

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Steward mengatakan, para sopir datang untuk untuk meminta, agar pengalihan jalur angkot itu jangan lagi dilanjutkan.

Kondisi jalanan di pasar, jadi alasan utamanya, sebab kawasan pasar selalu macet. Jika ditambah dengan ratusan angkot Laha dan Hative Besar melintasi kawasan itu, tentu malah akan memperparah kemacetan yang ada.

“Jumlah angkot yang cukup banyak, kalau lewat pasar itu persulit kita sebagai sopir angkot, baik dari sisi kemacetan maupun kondisi jalan yang tidak memungkinkan,” ungkapnya.

Menurut dia, penumpang kedua angkot tersebut kebanyakan adalah mahasiswa dan orang kantoran, yang sudah pasti mereka tidak mau lewat jalur-jalur macet.

Ia berharap pemerintah bisa kembali mengizinkan mereka melewati Jalan Tulukabessy. “Jadi kita minta dari pemerintah, agar untuk dua jalur angkot ini biar tidak muat penumpang, pintunya ditutup, yang penting izinkan kita untuk tetap lewat situ,” ungkapnya.

Beberapa menit melakukan aksi protes, Asisten I Sekkot Ambon Elkyopas Silooy didampingi Sekretaris Dishub, Dody Rettob menemui para supir angkot, yang kemudian menyampaikan tuntutan mereka.

Usai dialog dengan perwakilan Sopir Angkot, Asisten I Sekkot Ambon, Elkyopas Silooy kepada media mengatakan, para sopir merasa dirugikan, akibat kebijakan Pemkot Ambon yang meminta mereka untuk masuk terminal.

“Jadi mereka merasa dirugikan, karena penghasilan mereka itu berkurang sebab jalur yang di terapkan oleh Pemkot, dimana mereka harus masuk ke terminal. Kenapa mereka rasa dirugikan, karena mereka terhambat kemacetan yang terjadi di pantai Mardika,” ungkap Silooy.

Dikatakan, penumpang Hative Besar dan Laha sedikit. Jika banyak pun, itu adalah mahasiswa, dan rata-rata mereka membutuhkan waktu yang cepat untuk ke kampus.

“Jadi penumpang yang mereka angkut dalam posisi sangat berkurang, dimana kurang lebih satu mobil itu dengan kapasitas 12 penumpang itu bisa terangkut cuma 3 orang, dan penumpang mereka rata-rata itu mahasiswa yang butuh waktu cepat,” bebernya.

“Sementara dari terminal B sampai Ongkoliong itu butuh waktu sampai dengan 1 jam begitu pun dari terminal A. Dan itu terasa sangat-sangat merugikan mereka sekali,” tambah Silooy.

Lebih lanjut dia menambahkan, apa yang menjadi keluhan supir angkot tersebut, nantinya akan disampaikan ke Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, yang sementara melaksanakan tugas keluar daerah.

“Apa yang mereka sampaikan akan ditampung dan disampaikan kepada penjabat wali kota, sekembalinya beliau, agar bisa diambil langkah- langkah seperti apa, untuk menjawab persoalan ini,” tandas Silooy.

Example 300250
Example 120x600