TEROPONGNEWS.COM, TERNATE – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, R. Eko Adi Irianto mengatakan, peninjauan lapangan dalam rangka memastikan ketersediaan bahan pokok masyarakat, dan memantau harga barang di pasar-pasar tradisional sangat dibutuhkan, untuk mengantisipasi krisis pangan di Kota Ternate.
“Ini dikarenakan, Ternate menjadi salah satu kota inflasi di Provinsi Maluku Utara. Untuk itu, krisis pangan di Ternate harus diantisipasi,” kata Eko Adi Irianto kepada wartawan, di Ternate, Kamis (25/8/2022).
Dia kemudian mengungkapkan, jika inflasi terakhir yang terjadi di Kota Ternate terjadi pada bulan Juli lalu. Apalagi, Ternate sangat bergantung kepada daerah penyanggah termasuk dari luar Provinsi Malut.
“Komiditas yang sangat bergantung dari daerah penyanggah seperti, tomat, cabai hingga bawang. Sebenarnya, lahan yang kita miliki saat ini sangat potensial. Namun lagi-lagi, produktifitas petani kita masih sangat rendah, sementara ancaman krisis pangan sudah di depan mata,” beber Eko Adi Irianto.
Untuk mengatasi hal itu, menurut dia, maka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama pihak terkait harus sering turun ke lapangan, guna menjaga stok sehingga harga kebutuhan pokok masyarakat bisa tetap stabil.
“Olehnya itu, kami meminta masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumah mereka, untuk menanam sejumlah komoditi, sehingga ketika cuaca ekstrim, maka stok bahan pokok sudah tersedia,” tandas Eko Adi Irianto.