Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Kejar Target Produksi 2030, SKK Migas Kembali Gelar Forum Kapasitas Nasional Kedua Di Akhir Juli 2022

×

Kejar Target Produksi 2030, SKK Migas Kembali Gelar Forum Kapasitas Nasional Kedua Di Akhir Juli 2022

Sebarkan artikel ini
SKK Migas Kembali Gelar Forum Kapasitas Nasional Kedua Di Akhir Juli 2022. (Foto: Ist/TN)
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM,SORONG — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan kembali menggelar Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) 2022 di Jakarta Convetion Center, Jakarta pada 27-28 Juli 2022.

Perhelatan tersebut dilaksanakan seiring keberhasilan SKK Migas mendongkrak kemampuan industri nasional dalam lingkup industri hulu migas melalui Forum Kapasitas Nasional 2021.

Example 300x600

Forum ini akan memfasilitasi kerja sama bisnis di antara pelaku usaha untuk terlibat lebih jauh dalam aktivitas industri hulu migas nasional.

Kerja sama bisnis di antara pelaku usaha penunjang industri hulu migas lokal dan nasional akan memperkuat kapasitas nasional untuk mengejar visi SKK Migas 2030, yaitu produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari.

Demikian disampaikan Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman di Jakarta, Senin (18/7/2022).

Fatar Yani menegaskan, SKK Migas akan terus mendorong peran industri nasional maupun lokal di seluruh pelaksanaan aktivitas industri hulu migas di Indonesia. Oleh karena itu, SKK Migas berkepentingan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas para pelaku industri penunjangnya.

“Kami akan terus mendorong Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Seiring dengan itu, pada akhir bulan ini kami akan mengadakan Forum Kapnas yang merupakan kerja sama antara SKK Migas, Ditjen Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Forum tersebut akan menjadi show room bagi pemain-pemain dalam negeri untuk tunjukkan kemampuannya agar dapat diserap oleh industri hulu migas,” ujar Fatar Yani Abdurrahman.

Forum Kapasitas Nasional merupakan salah satu upaya SKK Migas untuk memperkuat kapasitas pelaku usaha, pabrikan, vendor serta Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) sebagai penunjang industri hulu migas.

Forum tersebut diharapkan akan menciptakan pertukaran informasi, pengetahuan dan peluang kerja sama yang mungkin bisa dilakukan ke depan. Forum Kapnas 2022 juga akan menjadi ajang diskusi untuk mencari solusi atas berbagai hambatan dan tantangan yang mungkin dihadapi para pelaku usaha saat terlibat sebagai penunjang industri hulu migas.

Forum Kapasitas Nasional 2022 di Jakarta nanti akan diikuti oleh 28 operator KKKS, lebih dari 30 perusahaan pabrikan atau vendor lokal dan nasional, serta lebih dari 45 UMKM terpilih dari ribuan UMKM binaan KKKS di seluruh Indonesia.

Fatar Yani Abdurrahman memastikan bahwa kerja sama yang produktif di antara pelaku usaha lokal dan nasional sebagai penunjang mendorong penggunaan produk dalam negeri, serta meningkatkan capaian TKDN di industri hulu migas.

Hingga 30 Juni 2022, realisasi TKDN industri hulu migas telah mencapai 63,3 persen, enam persen melampaui target yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini sebesar 57 persen.

Selain itu, kehadiran industri migas juga telah berhasil menciptakan efek berganda yang menggeliatkan industri-industri nasional lainnya. Sektor migas merupakan salah satu sektor yang terus bergulir di saat pandemi sehingga roda perekonomian Indonesia tetap berputar.

Fatar Yani menjelaskan nilai kontribusi industri migas terhadap industri lain pada periode 2020-Juni 2022 mencapai Rp174,53 triliun. Nilai kontrak tersebut jauh di atas nilai kontrak komoditas utama migas sendiri sepanjang 2020 sampai Juni 2022 sebesar Rp141,20 triliun.

Selain itu, keterlibatan UMKM dalam keseluruhan nilai total kontrak industri migas hingga Juni 2022 mencapai Rp17,3 triliun atau sebesar 9,9 persen, dengan TKDN 100 persen.

Sebagai rangkaian dari Forum Kapasitas Nasional 2022, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah mengadakan serangkaian kegiatan penunjang Pra Forum Kapnas 2022 di lima wilayah operasional yaitu Jabanusa (Surabaya, 17-19 Mei 2022), Sumbagut (Batam, 6-9 Juni 2022), Pamalu (Sorong, 13 Juni 2022), Kalsul (Balikpapan, 20-23 Juni 2022), dan Sumbagsel (Palembang, 5-7 Juli 2022).

Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Rudi Satwiko mengungkapkan SKK Migas telah mempertemukan seluruh pemangku kepentingan industri hulu migas di masing-masing daerah dalam Pra Forum Kapnas 2022 tersebut.

Sejumlah pejabat pemerintah daerah, pihak pabrikan dan vendor lokal, perbankan daerah, dan UMKM yang berhasil menggerakkan perekonomian lokal, turut menyemarakkan forum tersebut.

“Di sana muncul antusiasme, komitmen dan dukungan yang tinggi dari para pemangku kepentingan untuk mengembangkan kapasitas daerah sebagai dasar terbangunnya kapasitas nasional,” ujarnya.

Dari serangkaian acara penunjang di daerah, lanjut Rudi, pihaknya menyaksikan bagaimana industri hulu migas menimbulkan dampak berganda terhadap perekonomian daerah. Pelaku industri penunjang makin banyak yang berkembang.

“Banyak pabrikan lokal yang berhasil mengembangkan kapasitas dan kemampuan, dari yang tadinya importir kemudian menjadi produsen dan memasok barang ke KKKS. Beberapa diantaranya sukses menembus pasar global. Mereka mempekerjakan ratusan pekerja lokal dengan keahlian tinggi,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi sempat memaparkan sedikit catatan SKK Migas dari kegiatan Pra Forum Kapnas di lima wilayah operasi.

Di Jabanusa, misalnya, terdapat pabrikan yang sukses membuat produk padat teknologi dan memenuhi kualifikasi standar KKKS. Salah satunya produk ball valve (katup bola) buatan PT Teknologi Rekayasa Katup (PT TRK), yang dipakai PT Pertamina Hulu Mahakam, British Petroleum, Medco, Mubadala, Pertagas, dan lainya.

“Di wilayah Sumbagut, tepatnya di Batam, ada PT Citra Tubindo yang punya spesialisasi memasok pipa OCTG (Oil Country Tubular Goods), yang (terdiri dari drill pipe, casing dan tubing pipe. Produknya memenuhi standar internasional dan sudah divalidasi korporasi migas dunia seperti Shell, Chevron, Eni, dan BP. Perusahaan ini mampu menembus ekspor ke Uganda dan Timur Tengah,” jelas Erwin.

Di sektor jasa, dia menambahkan, ada perusahaan yang memiliki kemampuan spesifik, seperti PT OSCT yang dapat mengatasi tumpahan minyak lepas pantai. Perusahaan ini telah menangani lebih dari 60 kasus tumpahan minyak dan kimia di Indonesia serta beberapa negara lain. Pekerjanya 100 persen lokal.

Sejumlah korporasi besar juga pernah menjadi kliennya, seperti Pertamina, ConocoPhillips, CNOOC, BP, Pelindo, Shell, dan HCML. Kantor pusat di Cikarang, dan punya pangkalan operasi di Malaysia, Thailand, India, dan Australia.

Contoh lainnya adalah PT ALP Petro Industry yang memproduksi pelumas ‘Eni’. Perusahaan ini merupakan unit alih teknologi Eni Petroli S.P.A. dari Italia, yang sekarang 100 persen Perusahaan Milik Dalam Negeri (PMDN). Pekerjanya 100 persen lokal.

“Peralihan status dari joint venture menjadi PMDN punya arti besar terhadap pengembangan kapasitas nasional. Ada kepercayaan dari produsen pelumas global terhadap perusahaan lokal,” kata Erwin.

Dalam upaya menciptakan dampak berganda industri hulu migas di wilayah Pamalu tepatnya di Papua Barat, SKK Migas dan KKKS mendorong pengembangan pariwisata yang melibatkan warga lokal.

Program pemberdayaan masyarakat di Kampung Arar, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, bisa dijadikan contoh bagaimana kapasitas nasional di bangun dari level paling bawah. Jika program ini terus berjalan, maka ini menjadi bentuk nyata dampak berganda industri hulu migas terhadap sektor lainnya.

SKK Migas juga mencatat bahwa industri hulu migas banyak memberi manfaat terhadap perkembangan UMKM. Salah satunya UMKM Batik Serumpun Berlian di Jambi. UMKM binaan Pertamina ini berhasil menggerakkan perekonomian warga melalui kerajinan batik.

Aktivitas sanggar Batik Serumpun Berlian di Kelurahan Legok, Kota Jambi ini bahkan mengubah wajah kawasan yang dulu dikenal rawan. Wilayah Legok semakin terbuka dan terbiasa kedatangan masyarakat luar.

Ada lagi UMKM Wasteco yang sukses menggerakkan perekonomian warga sekitar TPA Manggar, Balikpapan, lewat pemanfaatan energi gas methane hasil olahan sampah. Gas methane disalurkan ke lebih dari 215 sambungan rumah tangga, dan dimanfaatkan kelompok ibu-ibu sebagai bahan bakar untuk memasak dan membuat makanan olahan.

Example 300250
Example 120x600