TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Banjir yang melanda Kota Ambon saat musim penghujan seperti saat ini akan diantisipasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon. Pasalnya, banjir yang terjadi di sejumlah kawasan, lantaran sudah belasan tahun sendimen di dasar sungai belum dikeruk.
Untuk itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkup Pemkot Ambon akan segera melakukan proses pengerukan terhadap sejumlah sungai dimaksud.
“Kalau sungai normal, maka tidak mungkin terjadi banjir, tetapi akibat sendimentasi dasar sungai, maka luapan air sungai saat hujan deras mengakibatkan banjir,” kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena kepada wartawan, di Ambon, Kamis (14/7/2022).
Tidak seperti tanah longsor yang sulit diprediksi akibat kontur tanah dan sebagainya, bencana banjir dapat dengan mudah diidentifikasi, karena saat sungai meluap pasti terjadi banjir.
Luapan itu, kata Wattimena, karena sungai tidak dapat menampung curah hujan yang lebat. Akibatnya air naik melewati talud penahan sisi sungai, apalagi banyak talud yang patah.
Menurutnya, sedimentasi dasar sungai diakibatkan adanya material dari tambang galian C yang ada di daerah perbukitan, dan sampah yang sengaja dibuang ke sungai.
Olehnya itu, untuk langkah antisipasi, pemerintah desa/negeri yang diwilayahnya yang memiliki tambang galian C, telah meminta pengusaha tambang untuk menggerakan alat berat dalam membantu melakukan pembersihan.
“Persoalan yang menjadi penyebab banjir ini, yang harus kita eliminasi, dan minimal di lokasi yang terjadi banjir tahun ini, tahun depan tidak lagi banjir,” ujarnya.
Wattimena menyatakan, menandaskan Pemkot Ambon melalui Dinas PUPR, juga akan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, dalam normalisasi sungai-sungai yang ada di kota Ambon, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.