TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena mengaku, dengan volume sampah sebanyak 220 ton/hari, maka Kota Ambon memerlukan sistem pengelolaan daur ulang.
“Dengan volume sampah 220 ton/hari, jika sistem pengelolaan sampah hanya tampung, angkut, dan buang maka dalam beberapa tahun kedepan TPA akan penuh,” kata Wattimena kepada wartawan, di Ambon, Selasa (7/6/2022).
Menurutnya, agar TPA di Toisapu tidak cepat penuh, dan menimbulkan masalah di kemudian hari, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon memerlukan investasi berupa pabrik pengelolaan sampah.
“Pemkot berupaya mendatangkan investor yang berkomitmen, untuk pengelolaan sampah. Dimana pabrik pengelolaan plastik yang sudah dibangun, dan diharapkan dapat segera beroperasi, sehingga nantinya sampah plastik yang dihasilkan rumah tangga maupun dunia usaha bisa di daur ulang,” ujar dia.
Selain pengolahan sampah plastik, menurut Wattimena, pihaknya juga tengah menjajaki pembangunan pabrik pengolahan sampah menjadi pupuk kompos.
“Hal ini saya sampaikan untuk menggugah masyarakat, sehingga dapat memulai mengelola sampah dari rumah masing – masing,” pungkasnya.
Lebih lanjut Wattimena menambahkan, salah satu kebijakan prioritas adalah menjadikan Ambon bersih sebagai identitas masyarakatnya.
“Ambon bersih bukan dambaan pemerintah, tetapi dambaan dari seluruh masyarakat, karena lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah membuat kita lebih nyaman,” tandas Wattimena.