TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Sejumlah Mahasiswa yang tergabung di Solidaritas mahasiswa bersama rakyat Papua menggelar aksi demo di halaman kantor Walikota Sorong, Kamis (17/3/2022).
Kedatangan mereka dalam rangka menolak pemekeran Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Pantauan media, ini perwakilan mahasiswa dari sejumlah kampus di Sorong menyampaikan orasinya secara bergantian, menolak pemekaran DOB Papua dan Papua Barat. Aksi tersebut juga mendapat pengawalan ketat dari anggota kepolisian.
Massa aksi terlihat kecewa lantaran Walikota Sorong, Drs. Ec . L. Jitmau, M.M., sedang tidak berada di tempat dan hanya diwakilkan oleh Sekda Kota Sorong, Yakob M. Kareth.
Oleh karena itu massa tidak menyerahkan dokumen tuntutan atau aspirasi mereka, jika bukan diterima langsung oleh Walikota Sorong.
“Hari Senin kami akan turun lagi sampai aspirasi kami ditanggapi. Kami akan cek lagi Walikota ada atau tidak. Kita akan lanjutkan aspirasi ini sampai diterima oleh Walikota Sorong dan ditindaklanjuti sampai di pusat,”tegas Koordinator lapangan Petrus Hae.
Menurutnya, jika aspirasi tersebut diserahkan kepada perwakilan Walikota Sorong, aspirasi itu tidak akan ditindaklanjuti.
Petrus mengungkapkan, alasan penolakan DOB itu karena dinilai sama sekali tidak mensejahterahkan rakyat Papua dan justru akan ada eksploitasi hasil kekayaann alam besar-besaran, sehingga mengancam masa depan orang Papua.
“Alasan penolakan, kami orang Papua asli tidak akan bisa merasakan yang namanya kesejahteraan dari pemekaran provinsi Papua dan Papua Barat. Sampai saat ini orang Papua asli, hanya jualan pinang di jalan-jalan, dan itu tidak diperhatikan. Jadi kesejahteraan orang Papua itu dari mana? pemekaran DOB justru akan memberikan peluang investasi besar-besaran di tanah Papua ini . Investasi itu melalui eksploitasi hasil kekayaan alam habis-habisan maka dengan sendiri Ras asli Papua ini akan punah,”jelasnya.
Sementara itu, Sekda kota Sorong Yakob M Karet menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah daerah (Pemda) kota Sorong.
Yakob juga menyampaikan permohonan maaf, sebab walikota Sorong yang seharusnya menerima aspirasi itu tidak sedang berada di tempat sehingga harus diwakilkan oleh dirinya.
“Terimakasih kepada adik-adik mahasiswa yang melakukan orasi, menyampaikan pokok pikiran kepada pemda terkait penolakan DOB Papua dan Papua Barat. Dengan senang hati kami menerima kritikan, tapi yang harus adik-adik tahu tahu bahwa hal ini kita tidak putuskan di sini. Yang memutuskan adalah mereka yang di jakarta bukan di Sorong,”terang Sekda.
Kendati demikian, kata Sekda, aspirasi yang sudah disampaikan oleh mahasiswa akan diteruskan ke Walikota Sorong yang juga merupakan ketua tim percepatan pemekaran Papua Barat.
” Bukan cuma beliau yang ketua tim, berdasarkan SK gubernur beberapa Bupati Se-Sorong raya juga menjadi anggota tim. Walikota sebagai ketua tim tentunya akan mengundang seluruh bupati se-Sorong raya dan melibatkan gubernur untuk dibahas, dan pokok pikiran adik-adik bisa diteruskan ke Jakarta. Jadi intinya kami menerima aspirasi adik-adik semua,”pungkasnya.