TEROPONGNEWS.COM, AMBON – DPRD Provinsi Maluku menyatakan, pemerintah baik Provinsi Maluku maupun Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), serta aparat keamanan terus berupaya, untuk menciptakan perdamaian di Kecamatan Pulau Haruku.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Abdullah Asis Sangkala menegaskan, konflik dimana pun tidak akan memberikan keuntungan kepada pihak manapun, melainkan akan memberikan luka di kedua belah pihak yang bertikai.
Demikian disampaikan Sangkala kepada wartawan, di kantor DPRD Provinsi Maluku, Selasa (15/2/2022), setelah menyikapi adanya penembakan yang dilakukan penembak misterius (petrus) terhadap warga Negeri Hulaliu, sehingga menyebabkan korban penembakan meninggal dunia.
“Kita hidup sebagai orang basudara di Maluku, maka kita harus menjaga perdamaian. Karena konflik antar negeri sekecil apapun di Maluku ini, maka akan berdampak sangat luas bagi upaya pemulihan ekonomi kita, apalagi di masa pandemi Covid-19 ini,” kata Sangkala.
Untuk menyelesaikan masalah konflik di Maluku, menurut dia, hanyalah saling percaya termasuk antar anak negeri.
Untuk itu, lanjut Sangkala, DPRD Provinsi Maluku berharap, agar pemerintah daerah, tokoh-tokoh adat dan masyarakat dari kedua negeri yang bertikai, untuk bisa memediasi kedua belah pihak.
“Aparat keamanan baik TNI maupun Polri juga harus bisa mencegah konflik yang berkepanjangan, agar kemudian kita bisa menghadirkan damai di sana,” ujar dia.
Saat ini, kata Sangkala, DPRD, pemerintah daerah maupun aparat keamanan sementara berkonsentrasi, untuk menyelesaikan konflik tapal batas wilayah antar Dusun Ori, Desa Pelauw dan Kariu.
“Kalau ditambah lagi dengan beban seperti ini, maka semakin memperuncing masalah. Ingat, konflik akan berdampak pada ekonomi, apalagi di masa pandemi Covid-19. Kita saat ini sementara berupaya, dengan mengerahkan seluruh sumber daya untuk mengatasi ini, ditambah dengan masalah-masalah seperti ini, maka akan membuat kondisi masyarakat semakin susah,” tandas Sangkala.