TEROPONGNEWS.COM, TAMBRAUW- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tambrauw bekerja sama Yayasan Mange Mange Papua (YM2P) menggelar Program Interaktif
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
berbasis Konservasi Mangrove, sejak 22-25 September 2021 di kampung Werur kabupaten Tambrauw.
Kegiatan yang disuport oleh Program Bantuan Pemerintah Selandia Baru (New Zealand) itu, diikuti pelajar SD YPK Efata Werur Besar, SD YPK Imanuel dan SMP Imanuel Werur serta melibatkan 29 guru SD dan SMP.
Bupati Tambrauw, Gabriel Asem, SE, M.Si, mengapresiasi kegiatan yang disuport oleh Bantuan Pemerintah Selandia Baru melalui Yayasan Mange Mange Papua itu. Menurutnya, kegiatan tersebut, memberikan pendidikan ekstra kepada pelajar SD dan SMP yang ada di Tambrauw, khususnya di kampung Werur distrik Bikar.
“Pertama kami memberikan apresiasi kepada Yayasan Mange Mange Papua lewat program bantuan dari pemerintah Selandia Baru, yang sudah memberikan pendidikan ekstra bagi pelajar di Tambrauw. Oleh sebab itu, pentingnya pendidikan Konservasi bagi masa depan generasi muda dan kekayaan alam Tambrauw, termasuk bagaimna mengelola perilaku untuk tidak membuang sampah plastik sembarangan,” terang bupati Gabriel Asem.
Kordinator Bantuan Program Pemerintah New Zealand dari Yayasan Mange Mange Papua, Albert Nebore, mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan, memperkenalkan kepada siswa jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang ada di ekosistem pesisir dan laut.
“Tujuannya agar para siswa mengetahui secara dekat jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang ada di ekosistem melalui kegiatan-kegiatan interaktif, dan juga memberikan pengertian tentang interaksi ekologi antara organisme-organisme tersebut dengan lingkungannya,” ujarnya Nebore.
“Selanjutnya, dan terutama, memberi pengertian dan menanamkan rasa cinta pada ekosistem pesisir dan laut yang menginspirasi siswa untuk melindungi dan melestarikan lingkungannya,” lanjutnya.
Danramil Sausapor, Mayor Lubis, turut memberikan motivasi kepada para pelajar yang hadir dalam kegiatan tersebut. “Pendidikan konservasi menjadi pijakan pembangunan yang penting bagi masa depan Tambrauw, karena manusia hidup tidak sendirian, manusia hidup bersosialisasi dengan alam atau mahkluk hidup lain, jadi pendidikan Konservasi ini penting untuk diketahui oleh adik-adik pelajar yang ada di Tambrauw,” tandasnya.
Tidak sampai disitu, Kepala SD YPK Efata Werbes, Suzana Mambrasar, mengatakan, kurikulum muatan lokal di sekolahnya ada konservasi mangrove, namun pihaknya kesulitan karena tidak memiliki modul sehingga mata pelajaran tersebut kurang disampaikan kepada para pelajar.
“Kurikulum muatan lokal di sekolah kami ada konservasi mangrove, namun kami tidak punya modulnya sehingga muatan lokal kurang kami ajarkan. Pendidikan konservasi mangrove yang diajarkan, dilatihkan oleh Yayasan Mange Mange Papua sangat interaktif, peserta cepat mengerti dan pahami,” terangnya.
Kegiatan Program Interaktif
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
berbasis Konservasi Mangrove yang dibawakan Yayasan Mange Mange Papua memberikan kesan yang bermanfaat bagi para pelajar yang mengikutinya.
“Saya mewakili teman-teman SD YPK Efata Werur Besar, SD YPK Imanuel dan SMP Imanuel Werur mengucapkan terimakasih kepada tim Yayasan Mange Mange Papua atas materi PLH yang diajarkan, semoga bermanfaat bagi kita semua di waktu yang akan datang, kami sangat senang dengan kegiatan ini. Kami minta sering-seringlah mengunjungi kami. Kami akan selalu menjaga ekosistem dan lingkungan di wilayah kami,” ucap Riki Sabara, murid SD YPK Efata Werbes