TEROPONGNEWS.COM, RAJA AMPAT-
Tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ampat Papua Barat tengah menerima vaksinasi Booster atau vaksinasi dosis tiga, vaksin Moderna, Jumat (17/9/2021).
Vaksinasi Booster atau dosis tiga menggunakan vaksin Moderna ini, akan dilakukan secara bertahap, setiap Jumat selama satu bulan terhadap 263 tenaga kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan di RSUD Raja Ampat.
“Pemberian vaksin Moderna kepada nakes di rumah sakit, nantinya dilakukan setiap hari Jumat selama sebulan. Karna beberapa alasan vaksin tersebut, harus kami memberikan waktu istirahat untuk nakes dan tenaga pendukung kesehatan yang ada,” ujar Direktur RSUD Raja Ampat, Meidi Lidia Maspaitella, S.Gz, M.M.
Dijelaskannya, vaksinasi booster atau vaksinasi dosis tiga menggunakan vaksin Moderna, untuk saat ini hanya diberikan kepada nakes dan tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua.
“Tenaga kesehatan di RSUD Raja Ampat, saat ini telah melakukan vaksinasi dosis tiga, namun saat ini masih diberikan kepada nakes, dan tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua,” ujar Meidi Maspaitella.
Pada awalnya vaksin Moderna yang berbasis MRNA ini telah mendapatkan Emergency Use Autorization dari Badan POM pada 2 Juli 2021 lalu.
Vaksin Moderna diklaim oleh produsennya terbukti 94,1 persen efektif dalam uji klinis skala besar berkelanjutan.
Penanggung jawab KIPI kabupaten Raja Ampat, dr. Laura, Sp.A, mengatakan secara teknis skrining sebelum pemberian vaksin Moderna sama halnya dengan skrining sebelum vaksin Sinovac dan AstraZeneca.
“Skrining sebenarnya sama saja, antara vaksin Moderna, Sinovac dan AstraZeneca, yang harus diperhatikan adalah setelah divaksin. Toh, sebelumnya sudah vaksin Sinovac, sudah AstraZeneca juga, berartikan skriningnya sudah bisa,” terang dr.Laura.
Ditambahkan, untuk vaksin Moderna tentu ada efek sampingnya. “Biasanya efeknya itu bisa badan merasa nyeri, mual-mual, sakit kepala. Hal itu sudah biasa dirasakan oleh nakes yang sudah terima vaksin Moderna, demamnya itu yang harus kita jaga,” tutup dr.Laura kepada media ini.
Pada awalnya vaksin Moderna yang berbasis MRNA ini telah mendapatkan Emergency Use Autorization dari Badan POM pada 2 Juli 2021 lalu.
Vaksin Moderna diklaim oleh produsennya terbukti 94,1% efektif dalam uji klinis skala besar berkelanjutan.