TEROPONGNEWS.COM, TANJUNG SELOR – Presentase penduduk miskin Kalimantan Utara (Kaltara) dimasa pandemi Covid-19 masih di angka 7,36 persen. Presentasi ini alami sedikit penurunan dibandingkan kondisi pada periode Bulan September 2020, dimana angka kemiskinan Kaltara sempat menembus 7,41 persen saat itu.
Demikian siaran pers yang diterima Teropongnews.com dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara, Kamis (5/8/2021).
Berdasarkan presentase penduduk miskin antara pedesaan dan perkotaan, maka penduduk miskin di pedesaan selalu lebih tinggi, dibandingkan dengan penduduk miskin yang berada di perkotaan.
Namun pada Bulan Maret 2021 justru terjadi peningkatan presentase penduduk miskin di perkotaan, dibandingkan di pedesaan.
Jika pada Bulan September 2020 penduduk miskin yang berada di perkotaan sebesar 5,74 persen dan mengalami peningkatan pada Bulan Maret 2021 sebesar 5,85 persen, sementara penduduk miskin yang berada di pedesaan mengalami penurunan dari 10,07 persen pada Bulan September 2020 menjadi 9,82 persen di bulan Maret 2021.
Ada 5 indikator kemiskinan di Kaltara yakni penduduk miskin (000 jiwa) pada Bulan September 2020 sebanyak 50,70 ribu jiwa sementara pada Bulan Maret 2021 sebanyak 52,86 ribu jiwa.
Jika dilihat berdasarkan presentase penduduk miskin (%), maka sebesar 7,41 persen di Bulan September 2020 dan sebesar 7,36 persen pada Bulan Maret 2021.
Untuk garis kemiskinan (Rp Perkapita/perbulan) dimana pad Bulan September 2020 sebesar Rp 694.964 perkapita/perbulan dan pada Bulan Maret 2021 sebesar Rp 710.994 perkapita/perbulan.
Indeks kedalaman kemiskinan pada Bulan September 2020 berada pada angka 0,859 sementara pada Maret 2021 berada pada angka 0,872. Indeks keparahan kemiskinan berada pada angka 0,186 di Bulan September 2020 dan 0,177 di Bulan Maret 2021.